Dokter Saraf Ini Sarankan 3 Teknologi Meredam Kenangan Buruk, Bikin Tenang

5 days ago 16

Liputan6.com, Jakarta Menghapus kenangan mantan ternyata bukan hanya angan-angan film fiksi. Seorang ilmuwan saraf dari Rumah Sakit Universitas Northwell Staten Island, Dr. Jonathan Rasouli, mengungkap bahwa teknologi kini makin mendekati kemungkinan tersebut. Dalam wawancaranya dengan New York Post, ia mengungkap tiga metode canggih yang mampu “meredam” kenangan menyakitkan dari pikiran manusia.

Teknologi ini awalnya dikembangkan untuk menangani gangguan mental seperti depresi berat dan PTSD. Namun kini, para peneliti melihat potensi lain. Meskipun teknologi untuk menghapus kenangan sepenuhnya belum ada, ada beberapa metode untuk meredam dan membuatnya tidak terlalu menyakitkan.

Fenomena ini mengingatkan kita pada film fiksi ilmiah Eternal Sunshine of the Spotless Mind tahun 2004. Dalam film itu, karakter Jim Carrey menjalani prosedur penghapusan ingatan untuk melupakan mantannya. Kini, apa yang dulu hanya fiksi ilmiah tampak semakin nyata berkat kemajuan teknologi medis.

Meski belum tersedia secara massal, teknologi-teknologi ini sudah digunakan dalam skala klinis. Tujuannya untuk mengurangi dampak emosional dari ingatan traumatis, bukan menghapusnya sepenuhnya. Rasouli menegaskan bahwa penerapannya masih dalam tahap awal dan perlu banyak penelitian lanjutan.

Berikut metode meredam ingatan buruk dirangkum Liputan6.com dari New York Post, Selasa (15/4/2025).

Liburan bukan hanya sekedar berwisata ke daerah yang belum pernah dikunjungi. Namun liburan juga memiliki manfaat lho untuk kesehatan mental.

TMS: Arus Listrik Halus untuk Pikiran yang Lelah

Stimulasi Magnetik Transkranial atau TMS adalah metode non-invasif yang menggunakan medan magnet. Perangkat ini bekerja seperti kabel jumper untuk otak, menstimulasi area yang mengatur suasana hati. Kumparan magnetik ditempatkan di kulit kepala pasien untuk mengirimkan denyut ke area tertentu otak.

“TMS seperti kabel jumper nirkabel untuk otak Anda  tetapi jauh lebih tepat.” jelas Dr. Rasouli menjelaskan, 

Teknologi ini sudah digunakan untuk pasien dengan depresi yang resistan terhadap pengobatan. Kini, peneliti menelusuri potensinya untuk mengubah cara seseorang mengakses ingatan mereka.

Dampaknya terhadap kenangan belum sepenuhnya dipahami. Namun peneliti berharap alat ini dapat membantu membentuk ulang asosiasi memori di masa depan. “Namun mungkin terbatas pada lingkungan klinis dan bukan pada perangkat penghapus memori yang dapat dilakukan sendiri,” ujar Rasouli.

DBS: Alat Pacu untuk Otak dan Emosi

Stimulasi Otak Dalam (DBS) adalah prosedur medis invasif yang telah digunakan dalam pengobatan Parkinson, epilepsi, hingga OCD. Teknologi ini melibatkan pemasangan elektroda kecil langsung ke dalam otak. Elektroda tersebut mengirimkan impuls listrik untuk mempengaruhi struktur otak terkait suasana hati dan gerakan.

Menurut Dr. Rasouli, Beberapa penelitian menunjukkan DBS dapat memengaruhi memori emosional, pemrosesan penghargaan, dan bahkan mengurangi ingatan traumatis. Meski potensial, prosedur ini belum siap untuk digunakan sebagai terapi umum untuk kenangan patah hati.

“Namun hal ini bersifat invasif dan tidak mungkin menjadi prosedur rawat jalan biasa dalam waktu dekat,” tambahnya.

Teknologi ini masih berada di tahap awal riset dalam konteks penghapusan atau pelemahan memori emosional. Namun potensinya di masa depan tetap terbuka. Peneliti berharap DBS bisa menjadi alat bantu bagi penderita trauma berat yang memerlukan perawatan intensif.

Propranolol: Obat untuk Detak Jantung dan Luka Hati

Propranolol adalah beta-blocker yang biasa digunakan untuk tekanan darah tinggi. Namun penelitian terbaru menunjukkan obat ini dapat “meredam” respons emosional terhadap kenangan traumatis. Obat ini tidak menghapus memori, tetapi membuat kenangan terasa kurang menyakitkan.

Dr. Rasouli mengatakan, “Ini mungkin analog dunia nyata yang paling mendekati konsep Eternal Sunshine — tetapi tidak ada penghapusan memori yang sebenarnya.” Efeknya bekerja dengan cara mengurangi intensitas emosi saat seseorang mengingat trauma. 

“Jika diminum sebelum mengingat kejadian traumatis, propranolol mengurangi intensitas respons emosional,” jelas Rasouli.

Obat ini sudah digunakan secara eksperimental untuk pasien PTSD, fobia, dan kecemasan. Meskipun demikian, penggunaannya masih harus melalui pengawasan ketat. Terapi ini menjanjikan, namun tidak menggantikan proses penyembuhan psikologis secara menyeluruh.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|