Liputan6.com, Jakarta - Gaya hidup stay at home telah bertransformasi dari sebuah keharusan menjadi pilihan hidup yang berkelanjutan bagi banyak individu dan keluarga. Awalnya, pandemi COVID-19 mendorong masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah demi mencegah penularan virus. Kondisi ini mengubah rumah menjadi pusat berbagai aktivitas, mulai dari bekerja, belajar, beribadah, hingga mencari hiburan.
Evolusi ini tidak hanya mencakup pembatasan fisik, tetapi juga perubahan pola pikir dan kebiasaan. Banyak orang mulai berinvestasi untuk meningkatkan kenyamanan dan fungsionalitas rumah mereka, seperti memperbaiki rumah, membeli peralatan hobi, atau perangkat elektronik pendukung kerja dan konektivitas. Fenomena ini menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap kondisi baru, menjadikan rumah lebih dari sekadar tempat tinggal.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif aspek praktis, psikologis, dan strategi untuk menjalani gaya hidup stay at home yang produktif dan bahagia. Kami akan mengulas bagaimana memaksimalkan potensi rumah sebagai pusat aktivitas, sekaligus menjaga kesejahteraan mental dan sosial di tengah keterbatasan ruang gerak. Jadi simak pembahasan selengkapnya berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (29/12/2025).
Pilar Utama Gaya Hidup Stay at Home: Work From Home (WFH)
Pandemi COVID-19 secara drastis mengubah budaya perusahaan, dengan Work From Home (WFH) menjadi salah satu perubahan paling signifikan. Meskipun awalnya merupakan respons darurat, WFH telah menunjukkan efektivitasnya dan dipertimbangkan sebagai bagian dari fleksibilitas kerja di masa depan.
Efektivitas dan Data WFH
Berbagai survei global menunjukkan tren peningkatan adopsi WFH. Survei Gartner, Inc. pada Maret 2020 terhadap 317 CFO (Chief Financial Officer) mengungkapkan bahwa 74% CFO bermaksud mengalihkan sebagian karyawan ke remote working secara permanen. Hampir tiga dari empat CFO berencana mengalihkan setidaknya 5% karyawan kantor ke posisi remote setelah COVID-19.
Persepsi karyawan juga mendukung model kerja jarak jauh ini. Gallup Panel melaporkan bahwa persentase remote worker melonjak dari 31% menjadi 62% dalam tiga minggu selama pandemi. Lebih dari separuh pekerja menyatakan lebih suka terus bekerja dari jarak jauh sebanyak mungkin, meskipun persentase ini sedikit menurun menjadi 53%. Survei JakPat pada Februari 2024 juga menunjukkan bahwa Work From Anywhere (WFA) menjadi sistem kerja paling diminati generasi muda, terutama Gen Z (34%), diikuti oleh sistem hybrid (32%), dan WFO (22%), sementara WFH hanya diminati 12% responden. Namun, survei JakPat lainnya pada 2022 menunjukkan 63% Gen Z menganggap WFH efektif, lebih tinggi dari milenial (56%) dan Gen X (43%).
Produktivitas saat WFH menjadi topik perdebatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa WFH dapat meningkatkan produktivitas, terutama untuk posisi yang bersifat mandiri dan berbasis target. Namun, ada juga temuan yang menunjukkan penurunan kinerja karena tantangan komunikasi dan masalah jaringan internet.
Manfaat Nyata WFH
WFH menawarkan keuntungan signifikan baik bagi perusahaan maupun karyawan. Bagi perusahaan, penghematan biaya operasional yang signifikan, seperti biaya sewa kantor dan utilitas, dapat tercapai. Global Workplace Analytics melaporkan penghematan rata-rata 11.000 USD untuk setiap peran part-time yang dikonversi dari fisik ke virtual.
Bagi karyawan, WFH memberikan fleksibilitas waktu yang lebih baik, keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik, serta penghematan waktu dan biaya perjalanan. Selain itu, karyawan memiliki kesempatan untuk mencoba hal-hal baru dan berpikir berbeda.
Tips WFH Efektif
Untuk memastikan efektivitas WFH, beberapa perubahan dalam pekerjaan perlu dilakukan. Pertama, pekerjaan harus dipandang sebagai sesuatu yang dilakukan, bukan tempat yang dituju. Karyawan membutuhkan kemampuan untuk mengakses berbagai hal yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan mereka dari mana saja. Teknologi seperti laptop, internet, dan aplikasi komunikasi virtual sangat penting sebagai penunjang WFH.
Kedua, sinkronisasi komunikasi menjadi krusial saat tim tersebar di berbagai wilayah. Komunikasi, koordinasi, dan pertemuan harus tetap efektif di tengah perbedaan waktu, aktivitas di rumah, dan pola kerja. Meningkatkan komunikasi antar pegawai dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pekerjaan adalah kunci keberhasilan.
Ketiga, manajemen harus beralih dari mengukur aktivitas (misalnya, berapa lama karyawan duduk di meja) ke mengukur pencapaian. Karyawan akan fokus pada tugas dan target, membuktikan produktivitas dengan atau tanpa pengawasan.
Sektor yang Paling Cocok
Penelitian Gallup menunjukkan bahwa sektor yang paling memilih untuk terus bekerja dari rumah adalah teknologi, asuransi, seni, hiburan, media, keuangan, dan layanan profesional. Sementara itu, sektor seperti edukasi, retail, transportasi, dan konstruksi memiliki preferensi lebih rendah untuk WFH.
Mengatur Rumah dan Rutinitas Harian yang Seimbang
Gaya hidup stay at home melibatkan penciptaan struktur, menemukan kegembiraan dalam aktivitas domestik, memprioritaskan perawatan diri, dan memupuk koneksi keluarga. Ini berfokus pada manajemen rumah, pertumbuhan pribadi melalui hobi atau pembelajaran, olahraga, dan mindfulness, sambil mengelola tantangan isolasi dengan terhubung secara digital dan merangkul momen positif kecil.
Struktur dan Rutinitas
Membangun jadwal harian yang terstruktur sangat penting untuk stabilitas, menyeimbangkan waktu kerja, keluarga, dan pribadi. Membuat jadwal kerja yang jelas dapat membantu bekerja lebih efisien dan menghindari pemborosan waktu. Rutinitas yang teratur juga dapat memberikan rasa kontrol dan mengurangi stres.
Manajemen Rumah
Aktivitas rumah tangga seperti memasak, membersihkan, dan decluttering (menyortir barang) dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan terapeutik. Memasak resep baru tidak hanya menghemat uang tetapi juga memungkinkan diet yang lebih sehat. Membersihkan dan menata ulang rumah dapat menciptakan suasana baru dan meningkatkan mood.
Penataan Ruang
Mendekorasi ulang ruangan dapat memberikan kesan rumah baru tanpa harus membeli furnitur baru. Cukup dengan mengubah tata letak furnitur dan memanfaatkan kreativitas. Ruangan yang terang dan nyaman juga penting untuk produktivitas, terutama saat WFH.
Kenyamanan Fisik
Memilih pakaian yang nyaman namun tetap rapi, seperti lounge wear organik, dapat meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan diri saat berada di rumah. Blue Canoe, misalnya, telah memelopori konsep bra katun organik yang nyaman sejak 1994.
Kesehatan Mental dan Menemukan Makna dalam Keseharian
Meskipun stay at home menawarkan banyak keuntungan, ada tantangan yang perlu diatasi, terutama terkait kesehatan mental. Terlalu lama di rumah dapat memicu perasaan negatif seperti kebosanan, isolasi, kecemasan, stres, dan bahkan cabin fever.
Tantangan Umum
Cabin fever adalah istilah untuk menggambarkan berbagai perasaan negatif akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah, seperti sedih, gelisah, mudah tersinggung, dan putus asa. Kehilangan rasa tujuan juga bisa menjadi masalah, terutama bagi mereka yang identitasnya sangat terkait dengan karier di luar rumah.
Strategi Mengatasi
Salah satu strategi efektif adalah mencari “momen-momen kecil kebahagiaan”. Mendokumentasikan momen-momen tak terduga yang menyenangkan dalam keseharian dapat menyehatkan jiwa. Ini bisa sesederhana melihat mainan Doraemon di truk atau menyaksikan kasih sayang antara ayah dan anak.
Pengembangan diri juga merupakan cara yang baik untuk memanfaatkan waktu di rumah. Manfaatkan waktu ini untuk membaca buku, menulis jurnal, meditasi, atau belajar hal baru seperti memainkan alat musik atau bahasa asing. Olahraga di rumah juga penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Prioritaskan self-care dan mindfulness, serta temukan momen-momen kecil kebahagiaan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis. Meditasi dan menulis jurnal dapat membantu mengelola stres. Selain itu, tetap terhubung secara digital dengan teman dan keluarga melalui game online atau kelas virtual dapat mencegah isolasi.
Memperkuat Hubungan Keluarga dan Kehidupan Sosial
Gaya hidup stay at home memberikan kesempatan unik untuk memperkuat ikatan keluarga dan menjaga koneksi sosial. Rumah dapat menjadi tempat yang paling aman dan nyaman untuk setiap orang.
Kualitas Waktu Keluarga
Manfaatkan waktu ini untuk melakukan aktivitas bersama keluarga, seperti memasak, membersihkan rumah dengan musik, atau merencanakan kegiatan yang menyenangkan. Ini dapat mempererat tali kasih antar anggota keluarga dan menciptakan kenangan indah.
Menavigasi Dinamika Baru
Bagi orang tua, terutama stay-at-home parent, gaya hidup ini bisa menjadi tantangan sekaligus kesempatan. Penting untuk membagi peran dan tanggung jawab, serta memastikan anak-anak tetap mendapatkan pengawasan dan fasilitas yang memadai untuk belajar. Komunikasi yang terbuka antar anggota keluarga sangat diperlukan.
Menjaga Jejaring Sosial
Meskipun berada di rumah, penting untuk tidak terisolasi. Manfaatkan teknologi untuk berinteraksi dengan teman dan komunitas secara virtual. Bergabung dengan klub baca online atau komunitas hobi juga bisa menjadi cara untuk tetap terhubung dan memperluas jejaring sosial.
Ide Aktivitas untuk Mengusir Kebosanan
Bosan di rumah memang wajar, maka dari itu kita harus kreatif agar tetap produktif dan tetap bahagia. Berikut adalah beberapa ide aktivitas kreatif dan produktif yang bisa dilakukan di rumah:
- Eksplorasi Kuliner dan Meningkatkan Skill Memasak: Manfaatkan waktu luang untuk mencoba berbagai resep makanan baru yang tersedia di internet. Selain menghemat uang, ini juga memungkinkan Anda untuk menjaga pola makan yang lebih sehat.
- Olahraga dan Kebugaran dengan Kelas Online atau Aplikasi: Banyak aplikasi olahraga dan tutorial video di YouTube yang menawarkan berbagai jenis latihan, mulai dari yoga hingga CrossFit. Olahraga dapat meningkatkan imunitas tubuh dan memicu hormon endorfin yang membuat bahagia.
- Proyek Seni, Kerajinan Tangan, atau DIY: Salurkan kreativitas dengan membuat kerajinan tangan, menggambar, melukis, atau melakukan proyek DIY (Do It Yourself) untuk mendekorasi rumah.
- “Digital Detox” Sesekali dan Beralih ke Aktivitas Analog: Sesekali, jauhkan diri dari gawai dan nikmati aktivitas analog seperti membaca buku fisik, menulis jurnal, atau bermain permainan papan dengan keluarga.
- Menonton Konten Edukatif atau Mendengarkan Podcast: Manfaatkan waktu luang untuk menonton film atau serial edukatif, atau mendengarkan podcast yang memperluas wawasan.
- Berkebun: Jika memiliki halaman, berkebun bisa menjadi aktivitas yang menenangkan dan produktif. Ini juga bisa menjadi kegiatan keluarga yang menyenangkan.
- Menyortir dan Memilah Barang (Decluttering): Ikuti metode KonMari dari Marie Kondo untuk menyortir barang-barang di rumah. Membersihkan rumah dari tumpukan barang yang tidak terpakai dapat mengurangi stres dan menciptakan kebahagiaan.
Gaya hidup stay at home telah berevolusi dari keadaan darurat menjadi opsi hidup yang sah dan penuh potensi di era modern. Pandemi COVID-19 memang menjadi pemicu utama, namun faktor-faktor seperti penghematan biaya, kekhawatiran kesehatan yang berkelanjutan, dan investasi dalam kenyamanan rumah telah menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak orang.
Penting untuk mencapai keseimbangan antara produktivitas, kesehatan mental, dan koneksi sosial. Dengan strategi yang tepat dalam mengelola WFH, menciptakan rutinitas yang seimbang, menjaga kesehatan mental, dan memperkuat hubungan keluarga, rumah dapat menjadi ruang yang paling ideal untuk tumbuh, berkarya, dan menemukan kebahagiaan. Dengan demikian, stay at home bukan lagi sekadar pembatasan, melainkan sebuah gaya hidup yang memberdayakan.
FAQ
Q: Apa itu gaya hidup stay at home?
A: Gaya hidup stay at home adalah pola hidup di mana seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja, belajar, beraktivitas, dan beristirahat di rumah, dengan memanfaatkan teknologi untuk terhubung dengan dunia luar. Ini bukan sekadar isolasi, tetapi tentang menciptakan ekosistem hidup yang produktif dan nyaman di dalam rumah.
Q: Apakah Work From Home (WFH) bagian dari stay at home?
A: Ya, WFH adalah salah satu pilar utama dari gaya hidup stay at home, terutama bagi para profesional. Namun, gaya hidup ini juga mencakup pengasuhan anak, pengelolaan rumah tangga, pengembangan diri, dan kegiatan rekreasi yang semuanya berpusat di rumah.
Q: Bagaimana cara mengatasi rasa bosan dan isolasi saat stay at home?
A: Kuncinya adalah dengan membuat struktur rutinitas, menemukan hobi baru, tetap terhubung secara virtual dengan teman/keluarga, mengatur ulang dekorasi rumah, dan yang terpenting, aktif mencari dan menghargai momen-momen kecil kebahagiaan dalam keseharian.
Q: Apa saja keuntungan menjalani gaya hidup stay at home?
A: Keuntungannya antara lain penghematan waktu dan biaya transportasi, fleksibilitas waktu yang lebih besar, kesempatan untuk lebih fokus pada keluarga dan pengembangan diri, serta pengurangan stres terkait perjalanan dan lingkungan kerja kantor yang bisa jadi tidak ideal.
Q: Bagaimana tips agar tetap produktif saat bekerja dari rumah?
A: Tentukan area kerja khusus, buat jadwal kerja yang jelas, gunakan alat kolaborasi online, komunikasikan ekspektasi dengan tim, ambil istirahat teratur, dan yang paling penting, evaluasi berdasarkan hasil kerja yang dicapai, bukan sekadar lamanya waktu online.

3 hours ago
1
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424593/original/009366300_1764148284-unnamed__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5215937/original/017004000_1746931653-SaveClip.App_497250674_18518594983028417_5864090803534205186_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2559362/original/076937200_1546315450-20190101-Kembang-Api-Ancol-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456817/original/095882800_1766977355-penjual_lauk_buka_puasa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4027617/original/061910200_1652961432-front-close-view-white-flour-with-wooden-spoon-inside-outside-brown-bowl-gray-background.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5350221/original/070103300_1757993400-WhatsApp_Image_2025-09-16_at_9.54.18_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457097/original/007001500_1766985772-hl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457131/original/068099800_1766987198-MixCollage-29-Dec-2025-12-44-PM-5206.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419382/original/026385800_1763693600-Panen_Tomat_Ceri.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456968/original/059102500_1766982723-SnapInsta-Ai_3720053977506767582.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1091607/original/000607400_1450766268-header_www.kaskus_co_id.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365031/original/075422400_1759133594-mask_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456915/original/015557400_1766980605-Rambut_pendek_wanita_berwarna.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5244828/original/086195900_1749256325-20250606BL_Topshots_Timnas_Indonesia_Vs_China_8.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456893/original/017531100_1766980286-pexels-felicity-tai-7966082.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456857/original/074984400_1766978307-pexels-vitalina-12572532.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457012/original/096152100_1766983366-Cover___Lead__7_.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4670489/original/081825900_1701413857-Materi_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456936/original/075321500_1766981478-model_balkon_depan_rumah_minimalis_1.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)