Liputan6.com, Jakarta Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Tidak hanya untuk mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga sebagai ajang memperkuat keimanan, mempererat ukhuwah, serta meneladani akhlak mulia beliau. Di Indonesia, perayaan ini kerap disemarakkan dengan pengajian, doa bersama, sedekah, hingga tradisi lokal yang penuh makna.
Tahun 2025, Maulid Nabi diperingati dengan dua versi penanggalan. Menurut kalender Kementerian Agama, 12 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada Jumat, 5 September 2025, sementara versi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah menetapkannya pada Kamis, 4 September 2025. Perbedaan ini lumrah terjadi karena metode penetapan awal bulan yang berbeda, dan masyarakat dapat menyesuaikan sesuai kalender yang dianut.
Salah satu persiapan penting dalam menyambut Maulid Nabi adalah membuat banner acara. Banner tidak hanya berfungsi sebagai media informasi, tetapi juga menciptakan nuansa semarak yang mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai Islam. Dengan desain yang tepat, banner Maulid Nabi 2025 dapat menjadi identitas acara sekaligus sarana dakwah yang efektif. berikut contoh banner Maulid Nabi 2025 dari Liputan6.com, Selasa (26/8/2025).
1. Banner Tema Akhlak Nabi
Banner dengan tema akhlak Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu yang paling banyak dipilih karena sesuai dengan esensi Maulid, yaitu meneladani sifat-sifat Rasulullah. Desain banner ini biasanya menggunakan warna dasar hijau yang melambangkan kesucian dan keberkahan, serta dihiasi kaligrafi Arab seperti “Shallallahu ‘Alaihi Wasallam”.
Tambahan ornamen masjid, bulan sabit, dan bintang akan memperkuat nuansa islami. Banner ini juga bisa memuat tema acara, misalnya “Meneladani Akhlak Nabi untuk Kedamaian Hati”, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih jelas dan langsung menyentuh audiens. Cocok dipasang di masjid, musala, dan majelis taklim.
Keunikan Maulid Nabi di Indonesia adalah keberagaman tradisinya, seperti Grebeg Maulud di Solo, Endog-endogan di Banyuwangi, hingga Weh-wehan di Kendal. Banner bertema tradisi Nusantara bisa menampilkan ilustrasi budaya lokal yang dipadukan dengan simbol islami. Misalnya, gambar gunungan hasil bumi khas Grebeg dipadukan dengan lafaz shalawat, atau gambar telur hias endog-endogan disertai kutipan ayat Al-Qur’an.
Dengan begitu, banner tidak hanya memperindah acara, tetapi juga memperlihatkan kekayaan budaya Islam di Nusantara. Banner ini sangat cocok untuk acara di tingkat desa, sekolah, maupun lembaga pemerintahan.
3. Banner Edukatif untuk Generasi Muda
Generasi muda adalah penerus dakwah, sehingga banner Maulid Nabi bisa difokuskan pada pendidikan karakter Islami. Desain banner edukatif biasanya menggunakan ilustrasi yang lebih ceria, seperti anak-anak membaca Al-Qur’an, santri di pesantren, atau remaja muslim sedang bershalawat.
Warna yang digunakan lebih cerah, misalnya biru muda, hijau terang, atau kuning emas agar menarik perhatian. Tema yang dapat ditulis misalnya “Memetik Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Karakter Generasi Muda Islami”. Banner ini sangat efektif digunakan di sekolah, kampus, atau majelis pemuda Islam.
Seiring berkembangnya teknologi, banyak perayaan Maulid Nabi kini disiarkan secara online melalui YouTube, Zoom, atau media sosial. Untuk itu, banner digital dengan format landscape atau widescreen sangat dibutuhkan. Desain banner digital biasanya lebih modern dengan latar animasi bulan sabit, lampu masjid, dan kaligrafi bergerak. Bisa juga dilengkapi dengan nama penceramah, waktu tayang, serta link streaming.
Keunggulannya, banner digital mudah disebarkan di media sosial sehingga jangkauannya lebih luas. Banner jenis ini cocok digunakan oleh lembaga dakwah, organisasi mahasiswa, hingga komunitas online.
5. Banner Bertema Syukur
Esensi dari peringatan Maulid Nabi adalah rasa syukur atas kelahiran Rasulullah. Banner bertema syukur bisa ditampilkan dengan visual jamaah yang sedang berdoa atau bershalawat bersama. Nuansa warna putih melambangkan kesucian, sementara biru mencerminkan ketenangan. Tulisan yang bisa ditambahkan misalnya “Ungkapan Syukur atas Kelahiran Nabi Muhammad SAW”.
Banner seperti ini sangat pas untuk acara yang lebih formal, seperti pengajian di kantor pemerintahan, sekolah negeri, atau majelis besar yang mengundang tokoh agama.
Karena Maulid Nabi 2025 jatuh pada hari Jumat, masyarakat berkesempatan menikmati libur panjang. Banner dengan pesan “Jadikan Libur Maulid sebagai Momentum Ibadah dan Kebersamaan” bisa menjadi pengingat agar libur panjang tidak hanya diisi dengan hiburan duniawi, tetapi juga kegiatan ibadah seperti membaca shalawat, tadarus, atau berbagi sedekah.
Desain banner dapat menampilkan keluarga muslim yang berkumpul bersama, dengan latar masjid atau suasana islami. Jenis banner ini cocok untuk dipasang di area publik, kantor, hingga pusat perbelanjaan sebagai ajakan moral.
7. Banner Dakwah Sederhana
Tidak semua acara Maulid membutuhkan banner yang besar dan penuh ornamen. Ada pula acara kecil seperti pengajian keluarga atau komunitas yang membutuhkan banner sederhana namun bermakna. Desain banner bisa dibuat dengan latar polos, tipografi jelas, dan kutipan hadis, misalnya “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”.
Meski sederhana, banner ini tetap memiliki kekuatan dakwah karena menekankan pesan langsung dari Rasulullah. Pilihan warna hijau muda atau krem bisa menambah kesan teduh dan hangat.
Untuk acara skala besar, misalnya peringatan Maulid Nabi tingkat kota atau provinsi, banner dengan desain modern bergaya clean menjadi pilihan utama. Ornamen islami berbentuk geometris, paduan warna hijau tua, emas, dan putih akan menciptakan kesan elegan. Banner ini biasanya memuat detail lengkap acara, seperti nama penceramah, jadwal, lokasi, hingga sponsor acara.
Desain elegan akan memberikan kesan profesional dan berwibawa, sehingga acara terlihat lebih terorganisir. Banner jenis ini juga bisa digunakan sebagai backdrop panggung utama agar tampilan acara lebih megah.
FAQ Seputar Maulid Nabi dan Banner
1. Kapan Maulid Nabi 2025 diperingati?
Menurut Kemenag, Maulid Nabi jatuh pada Jumat, 5 September 2025, sementara versi Muhammadiyah pada Kamis, 4 September 2025.
2. Mengapa ada perbedaan tanggal Maulid Nabi?
Hal ini terjadi karena metode penetapan awal bulan Hijriah berbeda, baik melalui rukyatul hilal maupun hisab.
3. Apa saja keutamaan memperingati Maulid Nabi?
Beberapa di antaranya adalah memperkuat kecintaan kepada Rasulullah, mendapatkan pahala besar, hingga mempererat ukhuwah umat Islam.
Banner berfungsi sebagai media informasi, identitas acara, sekaligus sarana dakwah visual yang menarik perhatian masyarakat.
Gunakan desain islami dengan kaligrafi atau simbol masjid, pilih warna lembut namun tegas (hijau, putih, emas), serta sertakan tema dan tanggal acara dengan jelas.