PANGKEP SULSEL - Pangkep sejak dahulu dikenal sebagai penghasil bandeng terbaik di Nusantara. Namun, kini para petani tambak merasakan hasil yang tidak lagi sebaik dulu. Penyebabnya beragam, mulai dari kualitas tanah yang menurun, air tambak yang tercemar, hingga berkurangnya kearifan lokal dalam mengelola tambak. Jika dibiarkan, maka identitas Pangkep sebagai lumbung bandeng bisa terkikis.
Solusi untuk mengembalikan kesuburan tambak sebenarnya ada di sekitar kita. Cangkang kerang, sekam padi, dedak, hingga pupuk kandang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki tanah tambak. Ditambah lagi dengan pengeringan berkala, pengapuran alami, serta probiotik lokal dari fermentasi sederhana. Cara ini bukan hanya murah, tetapi juga ramah lingkungan dan terbukti efektif menjaga keseimbangan ekosistem tambak.
Inilah saatnya masyarakat Pangkep kembali ke akar tradisi, memanfaatkan potensi alam sekitar untuk membangkitkan kejayaan tambak bandeng. Dengan gotong royong, inovasi, dan kepedulian pada lingkungan, Pangkep bisa kembali dikenal luas sebagai daerah penghasil bandeng terbaik yang tak hanya membanggakan, tetapi juga menyejahterakan.
Agar tambak kembali subur dan hasil bandeng atau udang bisa melimpah seperti dulu, ada beberapa cara sederhana namun efektif yang bisa dilakukan oleh petambak:
1. Pengeringan Tambak (Sun Drying)
Setelah panen, keringkan tambak selama 2–4 minggu. Cara ini membunuh hama dan penyakit, serta membuat tanah tambak kembali gembur.
2. Pengapuran Tambak
Gunakan kapur dolomit atau kapur tohor, bisa juga memanfaatkan cangkang kerang, kepiting, atau siput yang ditumbuk halus. Kapur berfungsi menetralkan tanah yang asam (pH rendah) dan membunuh bakteri jahat
3. Pemberian Pupuk Organik
Masukkan pupuk kandang matang (kotoran ayam, kambing, atau sapi).
Tambahkan dedak padi atau sekam bakar untuk memperkaya bahan organik.
Campuran ini membuat tanah lebih subur dan merangsang tumbuhnya plankton sebagai pakan alami ikan
4. Fermentasi dengan Probiotik Alami
Buat larutan dari air cucian beras, gula merah, dan buah busuk yang difermentasi. Siramkan ke tambak agar mikroorganisme baik tumbuh, sehingga kualitas air tetap stabil.
5. Sirkulasi Air yang Baik
Pastikan ada air masuk dan keluar. Kombinasikan air laut dan air tawar agar salinitas seimbang. Air yang tergenang terlalu lama membuat tanah cepat rusak.
6. Rotasi atau Polikultur
Jangan hanya pelihara bandeng terus-menerus. Sesekali bisa dipadukan dengan udang atau kepiting, atau biarkan tambak beristirahat tanpa tebar benih selama 1–2 bulan.
7. Penanaman Mangrove atau Tumbuhan Penyangga
Menanam mangrove atau tanaman hijau di sekitar tambak menjaga ekosistem, mencegah abrasi, dan menyaring racun alami.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, tanah tambak akan kembali sehat, subur, dan produksi ikan bandeng bisa meningkat lagi.
Pangkep 3 September 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan