Liputan6.com, Jakarta - Pergantian tahun selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan, diwarnai dengan berbagai tradisi dan kepercayaan unik dari seluruh dunia. Salah satu tradisi yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat adalah mitos makan anggur di bawah meja saat tahun baru.
Ritual ini melibatkan konsumsi dua belas buah anggur tepat pada detik-detik pergantian tahun. Banyak yang penasaran apakah tradisi ini benar-benar memiliki kekuatan magis untuk mempertemukan seseorang dengan belahan jiwanya.
Kepercayaan ini telah menyebar luas, memicu rasa ingin tahu dan partisipasi dari banyak individu yang berharap mendapatkan keberuntungan di tahun baru. Simak asal-usul, makna, dan berbagai aspek menarik dari mitos yang populer ini. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (29/12/2025).
Asal-Usul Tradisi Makan 12 Anggur di Malam Tahun Baru
Tradisi makan dua belas anggur di malam tahun baru yang dikenal sebagai "Las doce uvas de la suerte" atau "12 anggur keberuntungan," berasal dari Spanyol. Asal-usul tradisi ini tidak sepenuhnya jelas, namun diyakini bermula pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20.
Salah satu versi menyebutkan bahwa tradisi ini muncul pada tahun 1909 ketika para petani anggur di Alicante mengalami surplus panen. Untuk mengatasi kelebihan pasokan, mereka mempromosikan ide makan anggur sebagai simbol perayaan tahun baru dan keberuntungan, yang menjadi cikal bakal mitos makan anggur di bawah meja saat tahun baru.
Versi lain mengaitkan tradisi ini dengan kebiasaan keluarga borjuis di Madrid pada akhir abad ke-19 yang merayakan tahun baru dengan makan anggur dan minum sampanye. Sebagai bentuk protes satir, beberapa orang biasa berkumpul di Puerta del Sol pada malam 31 Desember dan memakan anggur serta minum sampanye, yang kemudian berkembang menjadi tradisi populer.
Popularitas tradisi ini semakin meningkat pada tahun 1909 setelah pedagang dari Alicante dan Murcia membagikan anggur. Sejak saat itu, tradisi makan anggur ini menjadi bagian penting dari perayaan Tahun Baru di Spanyol dan menyebar ke berbagai negara di Amerika Latin.
Makna Simbolis 12 Anggur Keberuntungan
Makan dua belas anggur pada malam tahun baru memiliki makna yang dalam dan simbolis. Setiap butir anggur melambangkan satu bulan di tahun yang akan datang, dan dipercaya membawa keberuntungan, kesuksesan, serta energi positif sepanjang tahun.
Ritual ini dilakukan tepat pada tengah malam, di mana seseorang harus memakan satu anggur setiap kali lonceng berdentang sebanyak dua belas kali. Proses ini berlangsung selama dua belas detik, dengan setiap anggur mewakili harapan untuk setiap bulan.
Jika seseorang berhasil menghabiskan semua dua belas anggur dalam waktu yang ditentukan, mereka dipercaya akan mendapatkan keberuntungan di tahun mendatang. Sebaliknya, jika gagal, ada kepercayaan bahwa tahun tersebut akan membawa kesialan.
Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga mencerminkan semangat kebersamaan dan harapan yang mendalam dalam budaya Spanyol serta negara-negara yang mengadopsinya, termasuk dalam konteks mitos makan anggur di bawah meja saat tahun baru.
Mengapa Harus di Bawah Meja? Kaitan dengan Jodoh
Variasi tradisi makan anggur yang dilakukan di bawah meja menjadi viral, terutama di media sosial seperti TikTok. Hal ini karena dikaitkan dengan harapan untuk menarik jodoh atau keberuntungan dalam percintaan.
Meskipun tradisi asli Spanyol lebih fokus pada keberuntungan umum, elemen "di bawah meja" ini merupakan pengembangan baru. Popularitasnya banyak terlihat di beberapa negara Amerika Latin, seperti Peru.
Kepercayaan ini menyatakan bahwa dengan memakan anggur sambil duduk di bawah meja saat tengah malam, seseorang dapat meningkatkan energi yang menarik cinta. Beberapa orang bahkan menambahkan ritual lain seperti mengenakan pakaian dalam berwarna merah, untuk lebih menarik keberuntungan dalam asmara.
Mitos makan anggur di bawah meja saat tahun baru ini menjadi sangat menarik bagi para lajang yang berharap menemukan pasangan di tahun yang baru. Banyak testimoni di media sosial yang membagikan kisah sukses mereka setelah mencoba ritual ini, meskipun ada juga yang tidak merasakan efeknya.
Popularitas Mitos di Era Digital dan Media Sosial
Mitos makan anggur di bawah meja saat tahun baru telah mengalami lonjakan popularitas yang signifikan di era digital. Hal ini terutama terjadi melalui platform media sosial seperti TikTok.
Banyak pengguna membagikan video mereka saat mencoba ritual ini, merekam momen detik-detik pergantian tahun sambil menghabiskan dua belas anggur di bawah meja. Fenomena ini menunjukkan bagaimana tradisi lama dapat berevolusi dan mendapatkan relevansi baru di kalangan generasi muda.
Konten-konten viral ini tidak hanya menyebarkan mitos tersebut ke khalayak yang lebih luas, tetapi juga menciptakan tren. Banyak orang berlomba-lomba untuk mencoba peruntungan mereka dengan mitos makan anggur di bawah meja saat tahun baru ini.
Popularitas ini juga didorong oleh testimoni dari beberapa individu yang mengaku berhasil menemukan jodoh atau keberuntungan setelah melakukan ritual tersebut. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini, daya tarik harapan dan keseruan dalam mencoba sesuatu yang unik menjadikan mitos ini terus hidup dan berkembang di dunia maya.
FAQ
- Apa itu mitos makan anggur di bawah meja saat tahun baru? Ini adalah tradisi di mana seseorang memakan 12 buah anggur di bawah meja pada tengah malam Tahun Baru untuk menarik keberuntungan, khususnya jodoh.
- Dari mana asal mitos ini? Mitos ini berasal dari Spanyol pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20, awalnya sebagai tradisi makan 12 anggur untuk keberuntungan umum.
- Mengapa harus 12 anggur? Dua belas anggur melambangkan dua belas bulan dalam setahun, dengan harapan membawa keberuntungan untuk setiap bulan di tahun yang baru.
- Apa tujuan makan anggur di bawah meja? Variasi "di bawah meja" ini secara spesifik dipercaya dapat menarik jodoh atau keberuntungan dalam kehidupan percintaan.
- Apakah ada jenis anggur tertentu yang harus dimakan? Tidak ada ketentuan warna anggur yang spesifik, namun anggur jenis Aledo dari Spanyol sering digunakan, dan beberapa percaya anggur hijau lebih baik.
- Kapan waktu yang tepat untuk melakukan ritual ini? Ritual ini dilakukan tepat pada tengah malam saat pergantian tahun, memakan satu anggur setiap dentangan lonceng.
- Apakah mitos ini benar-benar berhasil mendatangkan jodoh? Meskipun banyak testimoni di media sosial yang mengklaim keberhasilan, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa mitos ini secara langsung mendatangkan jodoh.

3 hours ago
3
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456904/original/045652600_1766980463-unnamed_-_2025-12-29T105351.022.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5160256/original/090069000_1741781307-IMG-20250312-WA0006.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456869/original/029817300_1766979359-cda12be6-c29f-4c29-a6f0-2e6f0de6439b.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456817/original/095882800_1766977355-penjual_lauk_buka_puasa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4798887/original/030433600_1712641770-WhatsApp_Image_2024-04-09_at_12.34.56.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456792/original/025071500_1766975016-timun_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355482/original/010492400_1758338914-q.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456805/original/033029600_1766976956-Baju_Bridesmaid_Warna_Pink_Fanta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295030/original/077747100_1753428017-chris-robert-1MkR9ehe9Fg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456796/original/084388100_1766975834-Tahun_Baru_2026.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454684/original/003885500_1766567888-Ilustrasi_perayaan_tahun_baru_2026_di_Jakarta.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5231337/original/005930500_1748086994-IMG_5389.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307153/original/098770300_1754459746-1000192530.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456766/original/074584100_1766964790-pexels-pixabay-533325.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3916731/original/010020000_1643280280-Pembudidaya_rumput_laut_Sulawesi_Tenggara__c__WWF-ID_M.A._Indira_Prameswari.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/3645641/original/049022500_1637949092-20211126BL_Bhayangkara_FC_vs_PSIS_Semarang_Babak_2_13.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456718/original/033202700_1766923642-Persib_Official_Store_Garud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5456757/original/087164400_1766943386-WhatsApp_Image_2025-12-28_at_23.18.56.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456770/original/096207300_1766967677-cremonese_vs_napoli-3.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)