Peta Jawa Barat, Ini Hal Unik yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

7 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Barat merupakan provinsi yang terletak di bagian barat Pulau Jawa. Provinsi ini memiliki bentang alam yang beragam, mencakup dataran rendah, pegunungan, dan pantai dengan keterhubungan yang mudah diakses antar daerah. Keberagaman di Jabar (singkatan Jawa Barat) memang terbilang tinggi dari aspek geografis, termasuk budaya dan sejarah yang melekat di kalangan masyarakat yang mendiaminya. Wilayah ini kemudan memberikan kelengkapan tentang aneka kehidupan, warna-warni dinamika sosial yang ada di Indonesia.

Sejak masa kerajaan hingga era modern, Jawa Barat memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Wilayah ini menjadi saksi berbagai peristiwa yang membentuk karakter masyarakatnya. Sebut saja melalui Kerajaan Tarumanegara yang jadi bukti kuno kehidupan orang Sunda sejak berabad-abad silam, lalu Kerajaan Pajajaran yang punya pengaruh cukup kuat di Nusantara sampai berbagai keraton mulai dari Kasumedangan sampai Kacirebonan yang jadi media penyebaran ajaran Islam kala itu.

Dari sana, layak kiranya Jawa Barat sebagai salah satu daerah paling berpengaruh, dengan berbagai sisi uniknya. Untuk mengetahui lebih jauh tentan Jawa Barat, Liputan6 coba merangkumnya berikut, dihadirkan untuk Anda, Jumat (26/12).

Letak Geografis Wilayah Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat terletak di bagian barat Pulau Jawa. Wilayah ini memiliki posisi lintang 5° – 8° Lintang Selatan (LS) dan 106° – 109° Bujur Timur (BT). Kondisi geografis ini memengaruhi pola iklim dan curah hujan di provinsi ini. Secara umum, Jawa Barat memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 25 hingga 30 derajat Celsius.

Jawa Barat memiliki dua musim yang jelas, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau biasanya terjadi antara bulan April hingga September, sedangkan musim hujan berlangsung dari bulan Oktober hingga Maret. Topografi wilayah ini menunjukkan keragaman yang signifikan, dengan pantai utara yang merupakan dataran rendah dan bagian tengah serta selatan yang terdiri dari pegunungan.

Rangkaian pegunungan di Jawa Barat dikenal sebagai dataran tinggi Parahyangan. Wilayah pegunungan ini memiliki ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut. Selain itu, terdapat pula wilayah lereng bukit yang landai dan daratan luas di bagian utara. Kondisi geografis ini berpengaruh pada potensi pertanian dan perikanan di provinsi ini.

Posisinya Diapit 3 Provinsi

Sebagaimana terpanatu di situs Google Earth, Jawa Barat memiliki batas wilayah yang jelas. Di sebelah utara, provinsi ini berbatasan dengan Laut Jawa, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Di sebelah barat, Jawa Barat berbatasan dengan Provinsi Banten dan DKI Jakarta, sementara di sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Batas-batas ini menunjukkan posisi strategis Jawa Barat sebagai penghubung antara wilayah barat dan tengah Pulau Jawa.

Sebelum tahun 2000, wilayah Jawa Barat juga mencakup Provinsi Banten. Namun, pada tanggal 17 Oktober 2000, sebagian wilayah Jawa Barat dipecah dan membentuk Provinsi Banten. Pembentukan provinsi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922 yang membagi Hindia Belanda menjadi kesatuan daerah provinsi.

Status provinsi Jawa Barat secara resmi ditetapkan pada tanggal 1 Januari 1926. Pembagian wilayah ini menciptakan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang kaya di Jawa Barat. Interaksi dengan provinsi tetangga memperkaya keragaman budaya dan tradisi di wilayah ini.

Jumlah Penduduk Jawa Barat Sudah 50 Juta Jiwa

Berdasarkan informasi di laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), disebutkan bahwa  jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2025 akan mencapai 50.759.000 jiwa. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah 50,35 juta jiwa. Proyeksi ini didasarkan pada asumsi perubahan komponen penduduk seperti kelahiran, kematian, dan migrasi selama 15 tahun ke depan.

Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2020, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 48.152.280 jiwa. Distribusi penduduk didominasi oleh Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bekasi. Masing-masing kabupaten ini memiliki persentase distribusi yang signifikan.

Proyeksi BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2025, sebagian besar penduduk Jawa Barat masih tergolong muda. Kelompok usia 25-29 tahun menjadi yang terbanyak, diikuti oleh kelompok usia 20-24 tahun dan 30-34 tahun. Peningkatan jumlah penduduk lansia juga terjadi, menunjukkan perubahan demografi yang signifikan di provinsi ini.

Jadi Provinsi Terluas Kedua di Pulau Jawa

Berdasarkan data Badan Informasi Geospasial (BIG) di situs Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, wilayah ini diketahui memiliki luas area yang mencapai 37.143,99 km². Luas ini menjadikannya sebagai provinsi terluas kedua di Pulau Jawa. Wilayah administratif Provinsi Jawa Barat terbagi menjadi 27 kabupaten dan kota. Pembagian ini mencakup 627 kecamatan, 645 kelurahan, dan 5.312 desa.

Setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik ini mencakup luas wilayah dan julukan khas yang mencerminkan identitas lokal. Daftar kabupaten dan kota di Jawa Barat meliputi Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, dan lainnya.

Karakteristik setiap wilayah memberikan warna tersendiri bagi provinsi ini. Keberagaman ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan peneliti yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Jawa Barat.

Penghasil Kuliner Unik

Jawa Barat memiliki berbagai makanan khas yang menggugah selera. Beberapa kuliner terkenal antara lain Lotek, Karedok, Seblak, dan Nasi Timbel. Cita rasa kencur yang dominan pada banyak makanan khas memberikan aroma dan rasa unik. Makanan ini mencerminkan kekayaan budaya yang ada di provinsi ini.

Salah satu kuliner yang unik adalah Docang yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan penyebaran agama Islam di kawasan Cirebon. Berdasarkan keterangan di unggahan Instagram @disbudparkotacirebon, konon di abad ke-14 terdapat seorang pangeran yang menentang dakwah Islam masuk ke wilayahnya. Ketika itu, dirinya mencoba menghentikan kegiatan Wali Songo dengan cara meracuninya melalui sajian Docang.

Namun, disebutkan bahwa racun yang dicampurkan tidak bereaksi, dan para wali justru menyukai rasa makanan tersebut. Dari sana, makanan ini terus populer hingga menjadi sajian otentik dengan cita rasa yang gurih, sedikit asam pedas dan nikmat. Docang terbuat dari potongan lontong, irisan sayur, dan parutan kelapa yang disiram kuah oncom atau sejenis fermentasi kacang kedelai. Sayuran yang digunakan antara lain daun singkong, daun pepaya, dan tauge. Docang selalu dihidangkan dengan kerupuk putih, menjadikannya makanan yang lezat dan bersejarah.

Punya Dialek Bahasa Sunda yang Beragam

Masyarakat Jawa Barat menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini dikenal karena kelembutannya yang mencerminkan kepribadian masyarakat Sunda. Bahasa Sunda memiliki tingkatan tutur yang berbeda, tergantung pada siapa lawan bicara. Ada basa kasar, basa sedeng, dan basa lemes.

Keragaman dialek Bahasa Sunda terlihat di berbagai daerah. Beberapa dialek yang ada meliputi Sunda Priangan dengan ciri khasnya lembut alias disebut Sunda lemes, Sunda Cirebon yang bercampur dengan kosa kata Jawa, dan Sunda Kuningan dengan aksen tegas dan menggunakan logat Jawa. Setiap dialek memiliki ciri khas yang mencerminkan sejarah dan interaksi budaya di wilayah tersebut.

Dialek-dialek ini menjadi bagian dari identitas masyarakat Jawa Barat. Keberadaan berbagai dialek menunjukkan kekayaan linguistik yang ada di provinsi ini, memperkaya budaya dan tradisi yang dimiliki.

Punya Pusat Wisata di Puncak dan Bandung

Dikatakan di laman Satu Peta Jabar Prov, Jawa Barat memiliki banyak potensi wisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dua wilayah yang menjadi pusat wisata adalah Puncak dan Bandung. Puncak Bogor menawarkan pemandangan alam yang indah dan kebun teh yang luas. Beberapa tempat wisata di Puncak antara lain Taman Safari Indonesia dan Kebun Raya Cibodas.

Bandung juga dikenal sebagai kota wisata dengan berbagai tempat menarik. Kota ini memiliki banyak pilihan wisata, mulai dari alam hingga perkotaan. Beberapa tempat wisata di Bandung meliputi Kawah Putih Ciwidey, Lembang Park & Zoo, dan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Potensi wisata di Jawa Barat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Keberagaman wisata ini memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik

Q: Apa saja fakta unik tentang Jawa Barat?

A: Jawa Barat memiliki Waduk Jatiluhur, Gedung Sate, dan alat musik Angklung yang diakui UNESCO.

Q: Mengapa Jawa Barat disebut sebagai Tanah Pasundan?

A: Jawa Barat adalah kampung asli masyarakat Sunda, suku terbesar kedua di Indonesia.

Q: Apa makanan khas Jawa Barat yang terkenal?

A: Makanan khas Jawa Barat antara lain Batagor, Seblak, Nasi Timbel, Karedok, dan Docang.

Q: Berapa jumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat?

A: Provinsi Jawa Barat terdiri dari 27 wilayah administratif, termasuk 18 kabupaten dan 9 kota.

Q: Apa saja tempat wisata populer di Bandung dan Puncak?

A: Tempat wisata populer di Bandung meliputi Kawah Putih dan Lembang Park, sedangkan di Puncak ada Taman Safari Indonesia.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|