Potret Puan Maharani saat Upacara Peringatan 17 Agustus 2025 Kemerdekaan HUT RI ke-80

2 weeks ago 15

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara Jakarta berlangsung meriah dengan menghadirkan nuansa kebinekaan yang kental. Para tokoh bangsa, mulai dari pejabat eksekutif, legislatif, hingga mantan presiden dan keluarganya, turut hadir dengan mengenakan busana adat dari berbagai daerah. Momen ini tidak hanya menjadi ajang peringatan kemerdekaan, tetapi juga memperlihatkan persatuan serta penghormatan terhadap tradisi bangsa.

Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi salah satu tokoh penting yang hadir dalam acara tersebut. Putri dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu tampil anggun dengan balutan busana adat khas Minangkabau, Sumatera Barat lengkap dengan Tingkuluak Baikek. 

Mengutip informasi yang dibagikan dalam akun instagram @puanmaharaniri, penutup kepala perempuan Minangkabau ini menjadi simbol penghormatan bagi para leluhur di Sumatera Barat. Dibentuk dari lilitan kain panjang yang menandakan kesederhanaan, kerendahan hati, serta sifat perempuan Minang yang tegas.

Sepanjang rangkaian acara, Puan terlihat berinteraksi hangat dan berfoto bersama sejumlah tokoh negara, memperlihatkan keakraban di antara para pemimpin bangsa. Rangkaian foto yang diunggah di akun Instagram Puan Maharani memperlihatkan dirinya berpose dengan beberapa tokoh nasional.

Puan tampak berfoto dengan sejumlah tokoh penting seperti Kartika Soekarno yang merupakan bibinya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga, hingga sejumlah pejabat legislatif dan eksekutif lainnya. Penampilan kompak dengan balutan busana adat menjadikan momen perayaan HUT ke-80 RI semakin berkesan dan penuh makna persatuan.

Puan Maharani Berselfie dengan Kartika Soekarno

Dalam salah satu momen, Puan Maharani terlihat berselfie dengan Kartika Soekarno, putri dari Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Foto ini memperlihatkan hubungan hangat antara keponakan dan bibi yang sama-sama berasal dari keluarga besar Bung Karno. Senyum keduanya menambah kesan akrab sekaligus memperlihatkan kekompakan keluarga.

Kehadiran Kartika Soekarno dalam perayaan ini juga menjadi simbol keberlanjutan warisan keluarga proklamator. Busana yang dikenakan pun sarat akan makna budaya dan tradisi, menegaskan bahwa perayaan HUT RI tidak hanya seremonial tetapi juga penghormatan terhadap nilai sejarah bangsa. Momen kebersamaan ini pun mendapat banyak respons positif dari masyarakat.

Melalui unggahannya, publik menyoroti bagaimana Puan Maharani tetap menjaga ikatan keluarga besar Bung Karno sekaligus menunjukkan sikap terbuka dengan berbagai tokoh bangsa. Kebersamaan dengan Kartika Soekarno menjadi salah satu potret penting dalam peringatan HUT ke-80 RI yang kental akan nuansa persatuan.

Foto Bersama Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono

Puan Maharani juga berkesempatan untuk berfoto bersama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarganya. Dalam foto tersebut tampak SBY berdiri di tengah didampingi putra-putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), serta anggota keluarga lainnya. Puan berdiri di samping mereka dengan senyum hangat yang memperlihatkan hubungan baik antar pemimpin lintas generasi.

Kehadiran keluarga besar SBY menambah kemeriahan suasana peringatan HUT RI. Busana adat yang mereka kenakan menampilkan kekayaan budaya Indonesia, memperlihatkan bahwa momentum kemerdekaan memang dirayakan dengan semangat persatuan. Potret bersama ini juga memperlihatkan bagaimana para tokoh bangsa bisa bersatu dalam suasana khidmat.

Publik menilai momen ini sebagai gambaran kedewasaan politik, di mana tokoh-tokoh bangsa meskipun berbeda latar belakang tetap bisa hadir dalam satu panggung kebangsaan. Foto Puan bersama SBY dan keluarganya menjadi simbol kebersamaan dalam merawat persatuan bangsa Indonesia.

Kehangatan Bersama Tokoh Perempuan

Selain dengan SBY, Puan juga berfoto bersama sejumlah tokoh perempuan Indonesia, termasuk Menteri Widi Wardhana dan tokoh nasional Yenny Wahid. Momen ini memperlihatkan solidaritas perempuan dalam kepemimpinan, baik di ranah legislatif, eksekutif, maupun masyarakat sipil. Kehangatan senyum mereka memperlihatkan semangat gotong royong yang menjadi nilai luhur bangsa.

Busana adat yang dikenakan para tokoh perempuan tersebut menambah keanggunan dalam perayaan kemerdekaan. Kebaya, kain batik, hingga hiasan bunga melati menjadi simbol keindahan sekaligus kepribadian bangsa yang menjunjung tinggi budaya tradisional. Puan sendiri tampil konsisten dengan busana adat merah lengkap dengan aksesori khas, menonjolkan semangat nasionalisme.

Kebersamaan ini menjadi sorotan publik sebagai gambaran kekuatan perempuan Indonesia dalam berperan di berbagai sektor. Potret tersebut memperlihatkan bahwa perempuan Indonesia tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga pemimpin yang aktif dalam pembangunan bangsa.

Berpose dengan Tokoh Legislatif dan Eksekutif

Momen lain yang diabadikan adalah ketika Puan berfoto bersama sejumlah tokoh legislatif dan eksekutif. Terlihat di antaranya Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, dan utusan khusus presiden Raffi Ahmad. Mereka tampil gagah dengan pakaian adat dari berbagai daerah, menegaskan keberagaman sebagai ciri khas bangsa Indonesia.

Foto ini memperlihatkan soliditas antara lembaga legislatif dan eksekutif yang bersatu dalam suasana kemerdekaan. Semangat kebersamaan tersebut diharapkan dapat menjadi modal dalam memperkuat kerja sama antar-lembaga negara untuk kemajuan bangsa. Kehadiran mereka bersama di Istana Negara juga menjadi simbol keselarasan politik dalam merawat persatuan.

Puan dalam unggahannya menegaskan bahwa momen kebersamaan ini diharapkan menjadi fondasi untuk kerja-kerja kebangsaan yang semakin solid. Kehangatan yang tercipta di Istana Negara seolah menjadi pengingat bahwa meski berbeda latar belakang politik, tujuan utama tetaplah persatuan dan kesejahteraan rakyat.

Sebagai penutup rangkaian acara, Puan Maharani menghadiri upacara penurunan bendera bersama Didit Hediprasetyo, desainer sekaligus putra Presiden Prabowo Subianto. Dalam kesempatan itu, Puan mengenakan kebaya bermotif bunga yang mencerminkan optimisme dalam perjalanan bangsa ke depan. Penampilannya sederhana namun sarat makna.

Didit Hediprasetyo yang dikenal sebagai desainer internasional juga tampil elegan, menambah kekuatan simbolik dari momen ini. Kebersamaan keduanya memperlihatkan peran keluarga besar Soekarno dalam terus menjaga nilai-nilai perjuangan bangsa. Potret tersebut menjadi penutup indah dari rangkaian perayaan HUT ke-80 RI di Istana Negara.

Momen ini menuai banyak komentar positif dari masyarakat yang menilai kebaya Puan sebagai representasi optimisme dan semangat nasionalisme. Penutup yang penuh makna ini semakin mempertegas pesan persatuan dan keberlanjutan nilai kebangsaan.

People Also Ask (FAQ)

1. Siapa saja tokoh yang hadir bersama Puan Maharani di HUT ke-80 RI?

Puan berfoto bersama Kartika Soekarno, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga, Menteri Widi Wardhana, Yenny Wahid, serta sejumlah tokoh legislatif dan eksekutif.

2. Apa makna busana adat yang dikenakan Puan Maharani?

Busana adat merah lengkap dengan penutup kepala yang dikenakan Puan mencerminkan semangat nasionalisme, penghormatan terhadap budaya Nusantara, serta simbol persatuan bangsa.

3. Mengapa foto Puan dengan SBY dan keluarga menjadi sorotan?

Foto tersebut dianggap sebagai simbol kedewasaan politik, memperlihatkan bahwa tokoh bangsa lintas generasi tetap bisa bersatu dalam satu panggung kebangsaan meski berbeda latar belakang politik.

4. Apa pesan yang disampaikan dari momen kebersamaan tokoh perempuan dengan Puan?

Kebersamaan Puan dengan tokoh perempuan seperti Widi Wardhana dan Yenny Wahid menunjukkan peran penting perempuan Indonesia dalam kepemimpinan dan pembangunan bangsa.

5. Bagaimana penampilan Puan saat menutup acara dengan Didit Hediprasetyo?

Puan tampil mengenakan kebaya bermotif bunga yang melambangkan optimisme, sementara Didit Hediprasetyo tampil elegan, menjadikan momen tersebut penuh simbol persatuan dan harapan untuk masa depan bangsa.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|