Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan tentang sholat Idul Adha berapa rakaat merupakan salah satu pertanyaan mendasar yang sering ditanyakan oleh umat Muslim menjelang hari raya Idul Adha. Memahami jumlah rakaat dalam sholat Idul Adha sangat penting agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan mendapat ridha Allah SWT.
Mengetahui dengan pasti sholat Idul Adha berapa rakaat akan membantu umat Muslim dalam mempersiapkan diri secara spiritual dan praktis untuk menjalankan ibadah sunnah yang mulia ini. Selain jumlah rakaat, ada juga keunikan dalam tata cara pelaksanaannya yang membedakan sholat Idul Adha dengan sholat-sholat lainnya, seperti takbir-takbir tambahan yang memiliki makna spiritual mendalam.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum secara komprehensif tentang sholat Idul Adha berapa rakaat beserta dalil-dalilnya, tata cara pelaksanaan yang benar, waktu yang tepat, serta berbagai sunnah yang menyertainya. Dengan pemahaman yang lengkap tentang jumlah rakaat dan tata caranya, diharapkan umat Muslim dapat menjalankan ibadah sholat Idul Adha dengan penuh kekhusyukan dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Jumlah Rakaat Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat yang dilaksanakan secara berjamaah dan dianjurkan untuk dikerjakan di lapangan terbuka atau masjid. Jumlah dua rakaat ini telah ditetapkan berdasarkan sunnah Rasulullah SAW yang konsisten melaksanakannya sejak masa awal Islam hingga akhir hayat beliau. Para ulama dari berbagai madzhab sepakat bahwa sholat Idul Adha adalah dua rakaat, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang dari ketentuan tersebut.
Dalam kitab-kitab hadis yang mu'tabar, disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan sholat Eid (Idul Fitri dan Idul Adha) sebanyak dua rakaat saja. Berdasarkan riwayat dari Abdullah bin Abbas RA dan Abu Sa'id Al-Khudri RA, Nabi SAW tidak pernah menambah atau mengurangi jumlah rakaat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dua rakaat merupakan ketentuan yang bersifat tauqifi (ditetapkan langsung oleh Allah melalui wahyu) dan tidak boleh diubah sesuai keinginan manusia.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ شَهِدْتُ الْعِيدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَكُلُّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ رَكْعَتَيْنِ
Transliterasi: 'An Abdillahi Ibn Abbas qala: syahidul 'ida ma'a Rasulillahi shallallahu 'alaihi wasallam wa Abi Bakrin wa 'Umar wa 'Utsman fakulluhumkanu yushalluna rak'ataini
Artinya: "Dari Abdullah bin Abbas RA berkata: Aku menyaksikan sholat Eid bersama Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, maka semuanya sholat dua rakaat."
Keunikan Takbir dalam Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha memiliki keistimewaan berupa takbir tambahan (takbir zawa'id) yang tidak ditemukan dalam sholat-sholat fardhu lainnya. Pada rakaat pertama terdapat tujuh takbir tambahan setelah takbiratul ihram, sedangkan pada rakaat kedua terdapat lima takbir tambahan sebelum membaca Al-Fatihah. Takbir-takbir tambahan ini merupakan ciri khas yang membedakan sholat Idul Adha dengan sholat-sholat lainnya dan menambah kekhusyukan dalam beribadah.
Berdasarkan penelitian dalam kitab-kitab fiqih, takbir tambahan ini bertujuan untuk memperbanyak dzikir dan pengagungan kepada Allah SWT pada hari yang mulia ini. Para ulama dari madzhab Syafi'i, Hanbali, dan Maliki sepakat tentang jumlah takbir tambahan ini, meskipun ada sedikit perbedaan dalam beberapa detail pelaksanaannya. Menurut Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu', takbir tambahan ini merupakan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan dan menjadi kesempurnaan sholat Idul Adha.
Ketentuan Takbir Tambahan dalam Sholat Idul Adha:
- Rakaat Pertama: 7 takbir tambahan setelah takbiratul ihram.
- Rakaat Kedua: 5 takbir tambahan sebelum membaca Al-Fatihah.
Bacaan Takbir:
اللهُ اَكْبَرُ
Transliterasi: Allahu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar"
Dzikir di antara Takbir:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Transliterasi: Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wala haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil azhim
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Adha Dua Rakaat
Pelaksanaan sholat Idul Adha dua rakaat dimulai dengan niat yang tulus, dilanjutkan dengan takbiratul ihram, kemudian takbir tambahan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram dilakukan tujuh takbir tambahan dengan diselingi bacaan dzikir di antara setiap takbir. Setelah itu baru membaca surat Al-Fatihah dan surat pilihan (dianjurkan surat Al-A'la), kemudian melakukan rukuk, sujud, dan gerakan-gerakan lainnya seperti sholat biasa.
Pada rakaat kedua, setelah berdiri dari rakaat pertama langsung dilakukan lima takbir tambahan sebelum membaca Al-Fatihah. Setelah takbir tambahan selesai, kemudian membaca Al-Fatihah dan surat pilihan (dianjurkan surat Al-Ghasyiyah), lalu melakukan rukuk, sujud, tasyahud akhir, dan diakhiri dengan salam. Menurut buku "Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet" oleh Ibnu Watiniyah, setiap gerakan harus dilakukan dengan thuma'ninah (tenang dan tidak terburu-buru) untuk mencapai kesempurnaan sholat.
Urutan Pelaksanaan Rakaat Pertama:
- Niat sholat Idul Adha.
- Takbiratul ihram (1x).
- Takbir tambahan (7x) dengan dzikir di antara takbir.
- Surat Al-Fatihah.
- Surat Al-A'la.
- Rukuk dengan tasbih.
- I'tidal dengan doa.
- Sujud pertama dengan tasbih.
- Duduk di antara dua sujud dengan doa.
- Sujud kedua dengan tasbih.
- Duduk istirahat sejenak.
- Berdiri untuk rakaat kedua.
Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Adha
Waktu pelaksanaan sholat Idul Adha telah ditetapkan berdasarkan sunnah Rasulullah SAW, yaitu dimulai dari waktu syuruq (terbitnya matahari) hingga waktu zawal (tergelincirnya matahari dari titik kulminasi). Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat Idul Adha adalah ketika matahari sudah naik setinggi satu tombak dalam pandangan mata, yang kurang lebih 15-20 menit setelah matahari terbit.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW lebih mengutamakan pelaksanaan sholat Idul Adha di awal waktu dibandingkan dengan sholat Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang luas bagi umat Muslim untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban setelah sholat selesai. Para ulama menekankan bahwa sholat Idul Adha sebaiknya tidak ditunda-tunda agar dapat segera melaksanakan sunnah berkurban yang merupakan bagian integral dari perayaan Idul Adha.
Ketentuan Waktu Sholat Idul Adha:
- Waktu Mulai: Syuruq (matahari terbit) + 15-20 menit.
- Waktu Berakhir: Zawal (tergelincirnya matahari dari titik kulminasi).
- Waktu Utama: Pagi hari (lebih awal dari Idul Fitri).
- Tanggal: 10 Dzulhijjah setiap tahun Hijriyah.
عَنْ جُنْدَبِ بْنِ سُفْيَانَ الْبَجَلِيِّ قَالَ شَهِدْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ النَّحْرِ فَقَالَ مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيُعِدْ مَكَانَهَا أُخْرَى
Transliterasi: 'An Jundubi ibni Sufyan Al-Bajali qala: syahidtun Nabiyya shallallahu 'alaihi wasallam yauman nahri faqala: man zabaqa qabla an yushalli falyuid makanuha ukhra
Artinya: "Dari Jundub bin Sufyan Al-Bajali berkata: Aku menyaksikan Nabi SAW pada hari penyembelihan (Idul Adha), maka beliau bersabda: Barangsiapa menyembelih sebelum sholat, hendaklah ia mengulangi (menyembelih) yang lain sebagai gantinya."
Sunnah-Sunnah dalam Sholat Idul Adha
Selain jumlah rakaat dan takbir tambahan, terdapat beberapa sunnah lain yang dianjurkan dalam pelaksanaan sholat Idul Adha. Sunnah-sunnah ini meliputi mandi sebelum berangkat ke tempat sholat, memakai pakaian yang bagus dan bersih, menggunakan wewangian yang halal, serta berangkat lebih pagi ke tempat pelaksanaan sholat. Untuk imam, dianjurkan datang tepat menjelang waktu sholat dimulai, sedangkan untuk jamaah dianjurkan datang lebih awal untuk mendapat tempat yang baik.
Sunnah lainnya adalah menempuh jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat sholat, tidak makan sebelum sholat Idul Adha (berbeda dengan Idul Fitri), serta mengumandangkan takbir dalam perjalanan menuju tempat sholat. Menurut penelitian dalam kitab-kitab hadis, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk saling mengucapkan tahniah (ucapan selamat) setelah sholat selesai sebagai bentuk kegembiraan dan memperkuat silaturahmi antar umat Muslim. Praktik-praktik sunnah ini telah diamalkan secara turun-temurun oleh umat Muslim Indonesia.
Sunnah-Sunnah Sholat Idul Adha:
- Mandi dengan niat sholat Idul Adha.
- Memakai pakaian terbaik dan wewangian.
- Berangkat pagi-pagi ke tempat sholat.
- Tidak makan sebelum sholat (puasa hingga setelah berkurban).
- Menempuh jalan berbeda saat berangkat dan pulang.
- Mengumandangkan takbir dalam perjalanan.
- Mengucapkan tahniah setelah sholat.
- Mendengarkan khutbah Idul Adha.
Perbedaan Sholat Idul Adha dengan Sholat Lainnya
Meskipun sama-sama terdiri dari dua rakaat, sholat Idul Adha memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan sholat-sholat lainnya. Perbedaan paling mencolok adalah adanya takbir tambahan yang tidak ditemukan dalam sholat fardhu lima waktu maupun sholat sunnah rawatib lainnya. Takbir tambahan ini memberikan nuansa khusyuk yang berbeda dan menambah semangat dalam mengagungkan Allah SWT pada hari yang penuh berkah ini.
Perbedaan lainnya terletak pada tidak adanya adzan dan iqamah sebelum sholat Idul Adha dimulai. Hal ini berdasarkan hadis shahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah memerintahkan adzan dan iqamah untuk sholat Eid. Selain itu, sholat Idul Adha juga dianjurkan untuk dilaksanakan di lapangan terbuka (musholla alam terbuka) jika memungkinkan, berbeda dengan sholat fardhu yang lebih utama dikerjakan di masjid. Berdasarkan kitab Al-Umm karya Imam Syafi'i, perbedaan-perbedaan ini menunjukkan keistimewaan dan keunikan sholat Idul Adha sebagai ibadah yang memiliki makna spiritual khusus.
Perbedaan Utama Sholat Idul Adha:
- Jumlah Rakaat: 2 rakaat (sama dengan sholat lainnya).
- Takbir Tambahan: Ada (7 di rakaat pertama, 5 di rakaat kedua).
- Adzan dan Iqamah: Tidak ada.
- Tempat Pelaksanaan: Dianjurkan di lapangan terbuka.
- Waktu: Khusus pada 10 Dzulhijjah.
- Khutbah: Setelah sholat (bukan sebelum).
- Sifat: Sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).
FAQ (Frequently Asked Questions)
Q: Berapa rakaat sholat Idul Adha yang benar menurut sunnah?
A: Sholat Idul Adha terdiri dari 2 rakaat sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Jumlah ini telah disepakati oleh para ulama dari berbagai madzhab dan berdasarkan hadis-hadis shahih yang diriwayatkan oleh para sahabat.
Q: Apakah takbir tambahan wajib dalam sholat Idul Adha?
A: Takbir tambahan bukan rukun sholat tetapi merupakan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan. Jika lupa atau tidak melakukan takbir tambahan, sholat tetap sah namun kurang sempurna pahalanya.
Q: Bolehkah menambah rakaat sholat Idul Adha menjadi lebih dari dua?
A: Tidak boleh menambah rakaat sholat Idul Adha karena jumlah dua rakaat telah ditetapkan berdasarkan sunnah Rasulullah SAW yang bersifat tauqifi (tidak boleh diubah). Menambah atau mengurangi rakaat akan menyalahi tuntunan syariat.
Q: Apa yang harus dilakukan jika terlambat dan imam sudah selesai sholat Idul Adha?
A: Jika terlambat, masih boleh sholat Idul Adha sendirian atau berjamaah dengan yang lain selama masih dalam waktu yang diperbolehkan (sebelum zawal). Tetap sholat 2 rakaat dengan takbir tambahan sesuai ketentuan.
Q: Apakah ada perbedaan jumlah rakaat antara sholat Idul Adha dan Idul Fitri?
A: Tidak ada perbedaan. Baik sholat Idul Adha maupun Idul Fitri sama-sama terdiri dari 2 rakaat dengan jumlah takbir tambahan yang sama (7 takbir di rakaat pertama, 5 takbir di rakaat kedua).
Q: Bagaimana jika tidak hafal surat Al-A'la dan Al-Ghasyiyah untuk sholat Idul Adha?
A: Jika tidak hafal kedua surat yang dianjurkan, boleh membaca surat-surat lain yang sudah dihafal. Yang terpenting adalah tetap membaca Al-Fatihah pada setiap rakaat dan surat tambahan sesuai kemampuan.
Q: Apakah sholat Idul Adha boleh dikerjakan di rumah?
A: Boleh dikerjakan di rumah jika berhalangan hadir ke masjid atau lapangan, tetapi lebih utama dilaksanakan secara berjamaah. Tetap 2 rakaat dengan takbir tambahan dan tata cara yang sama seperti sholat berjamaah.

3 months ago
31
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428750/original/056104700_1764561965-pedagang_makanan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428647/original/089099900_1764557034-dress_mahogany_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428756/original/090311000_1764562291-desain_teras_rumah_kecil_ukuran_2x2_minimalis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428640/original/012417000_1764556043-Desain_grafis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428738/original/084918700_1764561414-Gamis_Batik_Asimetris.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3287925/original/033372100_1604563956-pexels-pixabay-57416.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428711/original/037114300_1764559686-tips_masak_bandeng_banyak_duri_tanpa_presto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426776/original/032276700_1764317197-gamis_kerja_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419532/original/064241500_1763699299-desain_rumah_mungil_di_gang.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1855298/original/044795800_1517477447-Bayi-Kobra-Putih-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427229/original/037745600_1764337636-pexels-shardar-tarikul-islam-84327533-8983394.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428617/original/047471100_1764554953-hl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4878261/original/085170900_1719579578-IMG-20240628-WA0024.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426539/original/005307400_1764309357-tumbler-7977369_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426687/original/071412600_1764314181-Blazer_Batik_Tunik_Panjang__Dipakai_Terbuka_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428259/original/099935100_1764487679-5_gamis_batik_hijab_modern_model_cardy.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428563/original/059203000_1764550552-unnamed__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428564/original/073021000_1764550616-1000251889.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347461/original/084430700_1757672387-547847842_18531923638014746_4748068569041253567_n.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)