Wisata Museum di Bandung yang Cocok untuk Konten TikTok, Edukatif dan Kekinian

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Kota Bandung menyimpan keindahan artistik serta nilai budaya yang begitu kuat. Di balik suasana sejuk dan arsitektur kolonialnya, terdapat banyak ruang kreatif yang memperlihatkan pesona seni serta sejarah Indonesia. Tidak hanya menjadi tempat belajar, destinasi tersebut sering dijadikan lokasi favorit pembuat video pendek untuk mengeksplor sudut-sudut visual menawan. Banyak Museum di Bandung yang cocok untuk konten TikTok, menampilkan keunikan tersendiri melalui karya seni, bangunan estetik dan pengalaman interaktif.

Suasana Bandung juga memberi inspirasi tanpa batas bagi para pemburu ide visual. Tiap museum menghadirkan keistimewaan tersendiri, mulai dari instalasi kontemporer, karya klasik, hingga teknologi digital yang menghadirkan sensasi baru dalam menikmati budaya. Tak heran, bila Museum di Bandung yang cocok untuk konten TikTok kerap muncul di berbagai tren unggahan kreator lokal maupun wisatawan.

Selain nilai estetika, kehadiran museum di kota ini berperan besar dalam menjaga warisan budaya serta menumbuhkan minat generasi muda terhadap dunia seni. Kombinasi antara edukasi, hiburan dan kreativitas menjadikan destinasi tersebut relevan bagi masyarakat modern. Jadi, bila ingin mencari inspirasi baru, kunjungi berbagai Museum di Bandung yang cocok untuk konten TikTok dan rasakan sendiri daya tariknya. 

Simak ulasan lengkap wisata museum Bandung di bawah ini yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (1/11/2025).

1. NuArt Sculpture Park

Bagi siapa pun yang mengagumi karya seni rupa modern Indonesia, terutama hasil tangan dingin pematung legendaris I Nyoman Nuarta, kunjungan ke NuArt Sculpture Park adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Museum dan galeri ini menampilkan perjalanan panjang karier sang maestro, mulai dari karya pertamanya hingga hasil terbaru yang sarat makna. Tak hanya menjadi tempat pameran, kawasan ini juga berfungsi sebagai studio tempat lahirnya berbagai karya monumental, termasuk proyek besar Garuda Wisnu Kencana di Bali yang dikenal sebagai patung Hindu terbesar di dunia.

NuArt Sculpture Park dibangun dengan konsep taman seni yang menyatu dengan alam. Patung-patung raksasa diletakkan di area terbuka yang dikelilingi pepohonan hijau dan taman tertata rapi, menciptakan suasana yang menenangkan dan sangat estetik untuk diabadikan di kamera. Tempat ini sering menjadi spot favorit untuk membuat konten visual bernuansa artistik, ideal untuk TikTok atau Instagram Reels.

Lokasi: Setra Duta Raya No.L6, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Bandung, Jawa Barat

2. Selasar Sunaryo Art Space

Untuk Anda yang mencintai seni kontemporer, Selasar Sunaryo Art Space adalah tempat yang sempurna. Berdiri sejak tahun 1998 di kawasan sejuk Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Cimenyan, galeri ini didirikan oleh Sunaryo, seorang seniman kontemporer dan mantan dosen seni rupa di ITB. Tempat ini bukan sekadar galeri, melainkan ruang kreatif yang didedikasikan bagi perkembangan seni rupa modern Indonesia.

Di tempat wisata ini, pengunjung dapat menikmati berbagai karya Sunaryo sendiri serta pameran temporer dari seniman lain, baik dari dalam maupun luar negeri. Bangunan galeri dirancang dengan gaya arsitektur minimalis dan terbuka, menyatu dengan lanskap perbukitan, menciptakan atmosfer tenang yang sangat cocok untuk membuat video artistik atau slow content di TikTok. Harga tiket masuknya cukup terjangkau, sekitar Rp35.000, dan jam operasionalnya adalah Selasa hingga Minggu, pukul 10.00–17.00 WIB.

 Lokasi: Jl. Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung

3. Museum Geologi Bandung

Salah satu museum tertua dan wisata edukatif di Bandung adalah Museum Geologi, yang resmi berdiri pada 16 Mei 1929. Museum ini menampilkan beragam koleksi menarik mulai dari fosil purba, batuan mineral, hingga artefak vulkanik dari berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya menarik bagi anak-anak, museum ini juga menjadi destinasi populer bagi wisatawan yang ingin memperluas pengetahuan tentang bumi dan geologi. Bangunan bergaya kolonialnya memancarkan pesona klasik, sementara di dalamnya, pengunjung bisa menjelajahi berbagai ruang tematik yang menjelaskan proses terbentuknya bumi dan kehidupan purba.

Wisata museum Bandung ini buka setiap Senin–Kamis pukul 09.00–15.00 WIB, serta Sabtu–Minggu pukul 09.00–14.00 WIB, dan tutup pada Jumat serta hari libur nasional. Harga tiket masuknya sangat terjangkau: Rp2.000 untuk pelajar, Rp3.000 untuk umum, dan Rp10.000 bagi wisatawan asing. Cocok banget buat Anda yang ingin membuat konten edukatif atau video dokumenter mini dengan latar sains.

Lokasi: Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung

4. Amazing Art World

Apabila Anda mencari tempat wisata yang penuh keseruan dan cocok untuk berfoto ria, maka Amazing Art World Bandung adalah surga bagi para pecinta konten visual. Museum ini merupakan museum tiga dimensi (3D) terbesar di dunia, menampilkan lebih dari 150 spot foto interaktif hasil karya 20 pelukis profesional asal Korea Selatan. Lukisan-lukisan di sini tidak hanya menghiasi dinding, tetapi juga lantai dan langit-langit, menciptakan ilusi visual yang membuat pengunjung seolah benar-benar berada di dalam gambar.

Dibuka sejak 2017, museum ini dibagi ke dalam beberapa zona bertema seperti fantasi, alam, dan petualangan. Berkunjung ke Amazing Art World bukan hanya pengalaman yang menyenangkan, tapi juga bisa menghasilkan ratusan ide kreatif untuk konten TikTok atau vlog harian dengan efek visual yang unik dan menghibur.

 Lokasi: Jl. Dr. Setiabudi No.293-295, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat

5. Museum Konferensi Asia Afrika

Jika Anda tertarik dengan sisi historis Kota Bandung, maka Museum Konferensi Asia Afrika merupakan destinasi wajib yang penuh nilai sejarah. Gedung ini dulunya menjadi tempat bersejarah bagi berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955, yang melahirkan semangat solidaritas antarbangsa di kawasan Asia dan Afrika. Museum ini memiliki arsitektur kolonial yang masih terawat dengan sangat baik.

Di dalamnya, pengunjung dapat melihat koleksi foto, dokumen, dan replika ruang sidang asli tempat konferensi berlangsung. Uniknya, Museum Konferensi Asia Afrika tidak memungut biaya masuk alias gratis. Namun, bagi pengunjung rombongan berjumlah lebih dari dua puluh orang, perlu melakukan reservasi sebelumnya.

Wisata Bandung ini buka setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu pada pukul 09.00–12.00 WIB, kemudian dibuka kembali setelah istirahat siang pada 13.00–15.00 WIB. Selain nilai sejarahnya yang tinggi, interior gedung yang megah dan bernuansa retro menjadikan museum ini spot foto yang sangat menarik untuk dikemas menjadi konten edukatif di media sosial.

Lokasi: Jalan Asia Afrika No.65, Braga, Kecamatan Sumur Bandung, 

6. Museum Pos Indonesia

Museum yang satu ini memiliki cerita sejarah panjang sejak masa kolonial Belanda. Didirikan pada tahun 1931 dengan nama Museum PTT (Pos, Telegraf, dan Telepon), tempat ini awalnya berfokus pada koleksi prangko dari berbagai negara. Namun seiring waktu, koleksinya berkembang mencakup benda-benda bersejarah seperti alat komunikasi lama, foto-foto klasik, dan perlengkapan kantor pos tempo dulu.

Museum ini resmi berubah nama menjadi Museum Pos Indonesia pada 20 Juni 1995, seiring dengan perubahan status perusahaan pos nasional menjadi PT Pos Indonesia (Persero). Bangunannya yang megah dan bernuansa klasik terletak di kawasan Gedung Sate, menjadikannya destinasi menarik untuk dikunjungi. Jam operasionalnya adalah Senin–Jumat pukul 09.00–15.00 WIB, dan tidak dikenakan biaya masuk alias gratis. Bagi pembuat konten, tempat ini memiliki banyak sudut estetik yang memadukan nuansa sejarah dan arsitektur kolonial.

Lokasi: Jl. Cilaki No.73, Citarum, Bandung Wetan, Bandung

7. Museum Gedung Sate

Berlokasi di Jalan Surapati, Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Museum Gedung Sate mengusung konsep modern dengan teknologi interaktif bertema “Smart Museum”. Di dalamnya, pengunjung bisa menikmati pengalaman seru melalui berbagai fasilitas digital seperti proyeksi 4D, Augmented Reality, hingga Virtual Reality, yang membuat pembelajaran sejarah menjadi sangat menarik.

Museum ini dibuka Selasa hingga Minggu pukul 09.30–16.00 WIB, dan tiket masuknya hanya sekitar Rp5.000. Gedung Sate sendiri merupakan ikon Kota Bandung, sehingga museum ini menjadi tempat sempurna untuk membuat konten video yang menggabungkan unsur sejarah, teknologi, dan arsitektur klasik.

8. Museum Wolff Schoemaker (Grand Hotel Preanger)

Terletak di lantai dasar Grand Hotel Preanger, museum ini didedikasikan untuk mengenang sosok Charles Prosper Wolff Schoemaker, seorang arsitek asal Belanda yang berjasa besar dalam membangun wajah kolonial Bandung. Beberapa hasil karyanya yang terkenal meliputi Gedung Merdeka, Gereja Santo Petrus, dan Grand Hotel Preanger itu sendiri.

Di dalam museum ini, pengunjung dapat melihat dokumentasi, foto-foto karya arsitekturnya, serta benda-benda bersejarah lain yang berkaitan dengan kehidupannya. Menariknya, museum ini juga menyimpan kursi yang konon pernah diduduki oleh Charlie Chaplin saat berkunjung ke Bandung. Nuansa interiornya yang klasik menjadikannya spot menarik untuk membuat konten TikTok bertema sejarah atau arsitektur vintage.

FAQ Seputar Topik

Mengapa museum di Bandung cocok untuk konten TikTok?

Museum di Bandung menawarkan perpaduan arsitektur menawan, koleksi unik, dan instalasi interaktif yang estetik, menjadikannya latar sempurna untuk video kreatif.

Museum apa saja di Bandung yang direkomendasikan untuk konten TikTok?

Beberapa museum yang direkomendasikan antara lain Museum Gedung Sate, Museum Geologi, NuArt Sculpture Park, Museum Pos Indonesia, dan masih banyak lagi.

Apakah ada museum di Bandung yang gratis masuknya?

Ya, Museum Pos Indonesia tidak memungut biaya tiket masuk, menjadikannya pilihan menarik bagi para kreator konten.

Adakah museum di Bandung yang memiliki teknologi modern untuk video interaktif? 

Tentu! Museum Gedung Sate menghadirkan pengalaman digital melalui 4D Proyeksi, Virtual Reality, dan Augmented Reality—pas banget buat konten eksplorasi futuristik.

Kalau ingin bikin video sejarah tapi tetap kekinian, museum mana yang paling pas?

Coba kunjungi Museum Konferensi Asia Afrika. Gedungnya bersejarah, pencahayaan alami di dalamnya bagus, dan kamu bisa menarasikan momen bersejarah tahun 1955 dalam gaya storytelling singkat.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|