5 Cara Memilih Gamis Polos untuk Tubuh Berbentuk A dan Plus Size, Tips Kondangan 2025

Liputan6.com, Jakarta Memilih gamis polos untuk menghadiri kondangan di 2025 bukan lagi sekadar menentukan warna atau motif, melainkan memahami bagaimana sebuah siluet bekerja mengikuti bentuk tubuh. Bagi pemilik tubuh berbentuk A maupun plus size, kesalahan memilih potongan sering membuat penampilan terlihat kurang proporsional meski warna dan bahan sudah menarik. Karena itu, pemilihan gamis harus mengikuti urutan yang tepat: mulai dari mengenali bentuk tubuh, memahami potongan, sampai menyusun strategi styling.

Tren gamis polos tahun ini menunjukkan kecenderungan pada potongan yang bersih, jatuh, dan minim detail namun tetap elegan. Perubahan tren tersebut mengharuskan pengguna lebih teliti dalam memilih bahan, struktur jahitan, dan panjang gamis agar hasilnya memberikan efek visual yang menguntungkan. Dengan demikian, gamis polos bukan hanya pilihan aman, tetapi justru bisa menjadi elemen fashion yang mempertegas keanggunan saat kondangan.

Artikel ini memaparkan lima langkah utama yang dapat diikuti secara sistematis bagi siapa pun yang ingin tampil maksimal di kondangan. Setiap langkah dijabarkan berdasarkan kebutuhan tubuh berbentuk A dan postur plus size, sehingga pembaca dapat langsung menerapkannya saat memilih gamis. Mulai dari pengenalan bentuk tubuh hingga pemilihan detail sederhana, seluruh proses dijelaskan secara runut dan mudah diikuti.

Langkah pertama dalam memilih gamis polos yang tepat adalah melakukan evaluasi bentuk tubuh dengan mengukur bagian bahu, dada, pinggang, dan pinggul secara menyeluruh. Proses ini membantu memastikan apakah tubuh termasuk kategori A-line, yaitu pinggul lebih lebar dari bahu, atau plus size yang membutuhkan stabilitas visual dalam siluet. Tanpa pemahaman ini, pemilihan gamis berisiko tidak mendukung keseimbangan proporsi.

Setelah mengetahui bentuk tubuh, tentukan terlebih dahulu efek visual yang ingin dicapai, seperti mempertegas garis bahu, menyamarkan pinggul, atau memberikan ilusi pinggang yang lebih tinggi. Keputusan ini akan menentukan arah dalam memilih potongan gamis, terutama bagi tubuh A yang perlu menyeimbangkan bagian atas dan bawah. Dengan menentukan tujuan sejak awal, proses memilih model di toko akan lebih terarah dan efisien.

Terakhir, pastikan ukuran yang dipilih memberi ruang gerak yang cukup, terutama di bagian lengan, dada, dan pinggul. Ukuran yang nyaman namun tetap rapi membantu menciptakan tampilan elegan sepanjang acara kondangan. Untuk plus size, ruang gerak yang baik sangat penting agar gamis tidak terlihat menonjol di area tertentu dan tetap menjaga siluet halus ketika difoto.

Pemilik tubuh berbentuk A membutuhkan potongan gamis yang secara alami menyeimbangkan dominasi pinggul. Potongan A-line menjadi pilihan utama karena menyebar lembut dari pinggang ke bawah, menciptakan garis vertikal yang mengurangi fokus pada pinggul. Potongan ini juga memberikan efek jenjang tanpa menambahkan volume yang tidak perlu di bagian atas tubuh.

Alternatif lainnya adalah model empire waist yang menempatkan garis potong tepat di bawah dada sehingga bagian bawah gamis jatuh lebih longgar. Teknik ini efektif memindahkan titik fokus ke area dada dan wajah, membuat tubuh lebih proporsional ketika bergerak. Model ini juga membantu menciptakan kesan kaki lebih panjang, berguna untuk pemilik tubuh plus size yang ingin menciptakan visual memanjang.

Untuk postur plus size, potongan yang sedikit mengembang di bagian bawah tanpa lipit besar memberikan ruang nyaman tanpa terlihat menggembung. Pilihan potongan yang tepat memastikan gamis tidak menempel pada tubuh secara berlebihan dan tetap menciptakan garis jatuh yang rapi. Dengan memprioritaskan struktur potongan, pemakai akan tampak lebih seimbang dari berbagai sudut pandang, termasuk kamera.

Material gamis polos berpengaruh besar terhadap hasil akhir siluet, terutama bagi tubuh A dan plus size. Bahan yang ringan dan mempunyai drape baik seperti rayon atau toyobo membantu gamis jatuh mengikuti bentuk tubuh tanpa memberikan volume tambahan. Efek jatuh inilah yang menciptakan kesan lebih ramping dan rapi pada penampilan keseluruhan.

Selain itu, bahan yang tidak mudah kusut sangat penting untuk acara kondangan yang berlangsung lama, agar tampilan tetap maksimal dari awal hingga akhir acara. Material yang stabil dan memiliki permukaan halus akan terlihat menawan dalam bidikan kamera, terutama di area dada dan lengan yang rentan kusut. Pilihan bahan yang tepat memastikan gamis tetap terlihat segar sepanjang acara.

Untuk plus size, pilih bahan yang memiliki sirkulasi udara baik dan sedikit elastis agar nyaman saat duduk atau berjalan. Sedangkan untuk tubuh A, bahan berlapis tipis atau kain yang sedikit lebih kokoh dapat membantu memberikan struktur di area atas untuk menyeimbangkan pinggul. Pemahaman tentang sifat material akan membantu memilih gamis yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional.

Detail kecil pada gamis polos memiliki efek signifikan terhadap proporsi tubuh. Pemilik tubuh A dapat memilih kerah berbentuk V atau bulat yang tidak terlalu sempit untuk membantu menarik perhatian ke area wajah dan bahu. Arah garis kerah juga dapat memberi kesan bahu lebih lebar sehingga bagian bawah tubuh tampak lebih seimbang.

Pada bagian lengan, pilih model yang sedikit longgar atau jatuh lembut agar tidak menambah volume di area bahu dan lengan. Bagi tubuh plus size, lengan 3/4 atau panjang penuh dengan potongan lurus memberikan efek lebih rapi dan tidak menegaskan lengan secara berlebihan. Hindari detail ruffle besar atau puff yang memperbesar tampilan visual di bagian atas.

Aksen pinggang seperti sabuk tipis atau tali serut dapat membantu mengatur siluet gamis sesuai kebutuhan. Tubuh A dapat memakai aksen ini sedikit lebih tinggi dari pinggang alami untuk menciptakan ilusi lekuk lebih proporsional, sementara plus size dapat memilih aksen yang lebih lebar agar memberikan definisi tanpa menonjolkan lipatan tubuh. Dengan detail yang tepat, gamis polos terlihat jauh lebih elegan.

Pemilihan warna gamis polos membantu mengarahkan fokus visual pada bagian tubuh yang ingin ditonjolkan atau disamarkan. Warna gelap memberikan efek mengecilkan, sedangkan warna netral seperti nude, sage, dan mauve memberikan kesan lembut untuk acara kondangan. Pemilik tubuh A bisa menambahkan aksesori di bagian atas seperti brooch bahu atau kalung untuk mengalihkan perhatian dari pinggul.

Styling tambahan seperti outer tipis atau scarf ringan dapat membantu menciptakan garis vertikal yang memanjangkan tubuh. Untuk plus size, layering tipis yang terbuka di bagian depan memberi efek visual lebih ramping tanpa menghilangkan kenyamanan. Teknik ini efektif baik pada gamis polos lengan panjang maupun pendek.

Panjang gamis juga menentukan hasil styling secara keseluruhan. Panjang hingga mata kaki cenderung memberikan efek anggun sambil tetap mempermudah mobilitas selama kondangan. Pastikan pula gamis tidak terlalu panjang agar tidak menyulitkan saat berjalan, dan tidak terlalu pendek agar tetap formal. Ketepatan panjang gamis membantu menciptakan siluet yang konsisten dari kepala hingga kaki.

1. Bagaimana memilih gamis yang cocok untuk tubuh berbentuk A?

Pilih potongan A-line atau empire waist yang dapat mengurangi fokus pada pinggul, lalu tambahkan detail kecil di area atas untuk menyeimbangkan proporsi.

2. Apakah gamis polos efektif untuk menyamarkan bentuk tubuh plus size?

Ya, gamis polos dengan bahan jatuh dan potongan longgar yang rapi membantu menciptakan siluet lebih halus tanpa menonjolkan lekuk yang tidak diperlukan.

3. Bahan gamis apa yang paling ideal untuk kondangan?

Material dengan drape bagus seperti rayon, satin matte, atau toyobo lembut memberikan tampilan rapi dan elegan tanpa mudah kusut.

4. Bagaimana menentukan panjang gamis agar terlihat proporsional?

Panjang ideal adalah yang menyentuh mata kaki, karena memberi kesan anggun tanpa mengganggu langkah, sekaligus terlihat rapi di foto.

5. Detail apa yang harus dihindari oleh tubuh A dan plus size?

Hindari detail berlebih seperti ruffle besar, lipit menumpuk di pinggul, atau puff shoulder yang menambah volume tidak merata pada tubuh.