7 Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa di Sekitar Rumah, Keluarga Bisa Jadi Korban

3 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Ular yang muncul di sekitar rumah sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi setiap anggota keluarga. Dengan sekitar 3.000 an jenis ular di dunia, di antaranya 725 jenis berbisa, penting untuk mengetahui cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa. Gigitan ular berbisa dapat berakibat fatal, sementara gigitan ular tidak berbisa meski tidak mematikan, tetap dapat menyebabkan infeksi.

Identifikasi yang akurat terhadap jenis ular sangat penting untuk menentukan tindakan penanganan yang tepat. Ular berbisa umumnya memiliki ciri fisik dan perilaku yang berbeda dibandingkan dengan ular tidak berbisa. Oleh karena itu, memahami ciri-ciri ini dapat membantu menjaga keselamatan keluarga di lingkungan rumah.

Agar Anda lebih waspada, Liputan6 akan membahas 7 cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat lebih mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi keluarga dari gigitan fatalnya. Berikut selengkapnya, dirangkum Selasa (14/10).

Bentuk Kepala dan Leher

Disampaikan ahli reptil dari ITB Ganjar Cahyadi, di situs resmi kampus tersebut, salah satu indikator visual yang paling umum untuk membedakan ular berbisa dan tidak berbisa adalah bentuk kepalanya. Ular berbisa umumnya memiliki kepala yang lebih besar, lebar, dan berbentuk segitiga atau baji. Hal ini disebabkan oleh adanya kelenjar bisa di bagian belakang rahang yang membuat kepala mereka terlihat lebih lebar dibandingkan lehernya.

Di sisi lain, ular tidak berbisa biasanya memiliki kepala yang lebih bulat atau lonjong, dengan lebar kepala yang hampir sama dengan lehernya. Namun, perlu diingat bahwa beberapa ular tidak berbisa dapat meratakan kepalanya agar terlihat berbentuk segitiga saat merasa terancam. Contoh ular berbisa dengan kepala bulat adalah kobra dan ular karang, sehingga ciri ini tidak boleh menjadi satu-satunya patokan.

"Cirinya adalah bagian kepala berbentuk seperti segitiga. Kalau di daun warnanya hijau dan jika di tanah warnanya kecoklatan," katanya, dikutip Liputan6.

Bentuk Pupil Mata

Karakteristik mata dan pupil ular juga dapat menjadi petunjuk penting dalam membedakan jenis berbisa dan tidak berbisa. Ular berbisa umumnya memiliki pupil vertikal yang menyerupai celah sempit, mirip dengan mata kucing yang sedang mengintai atau mengancam. Pupil ini membantu mereka dalam berburu mangsa di malam hari.

Ular tidak berbisa, di sisi lain, biasanya memiliki pupil bulat yang memenuhi seluruh matanya. Namun, ada pengecualian, seperti ular mamba hitam dan kobra yang juga memiliki pupil bulat. Oleh karena itu, pengamatan harus dilakukan dengan hati-hati dan dari jarak aman agar tidak membahayakan diri sendiri.

Perbedaan bentuk pupil ini lebih terkait dengan waktu aktif ular; ular nokturnal cenderung memiliki pupil berbentuk celah, sedangkan ular diurnal memiliki pupil bulat. Ciri ini sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya dasar identifikasi, melainkan sebagai tambahan untuk memperkuat pengamatan.

Adanya Lubang Peka Panas (Pit Organ)

Beberapa ular berbisa memiliki organ sensorik khusus yang tidak dimiliki oleh ular tidak berbisa, yaitu lubang peka panas atau pit organ. Organ ini membantu ular berbisa dalam mendeteksi perbedaan suhu tubuh mangsa, sehingga sangat berguna saat berburu, terutama dalam kegelapan.

Ular berbisa jenis pit viper, seperti ular derik dan copperhead, memiliki lubang kecil di antara mata dan lubang hidung mereka. Lubang ini berfungsi sebagai organ sensorik yang sangat sensitif, memungkinkan mereka mendeteksi mangsa berdarah panas. Sebaliknya, ular tidak berbisa tidak memiliki lubang pendeteksi panas semacam ini.

Meskipun lubang ini merupakan ciri khas ular berbisa, sulit untuk melihatnya dari jarak aman. Oleh karena itu, ciri ini sebaiknya digunakan sebagai konfirmasi tambahan jika ciri lain sudah teridentifikasi, dan bukan sebagai satu-satunya metode identifikasi awal.

Pola Warna

Warna dan pola tubuh ular seringkali menjadi indikator visual yang menarik untuk membedakan jenis berbisa dan tidak berbisa. Ular berbisa seringkali memiliki pola warna yang relatif lebih cerah dan mencolok, berfungsi sebagai peringatan bagi predator. Sebagai contoh, ular karang memiliki warna merah, kuning, dan hitam yang khas.

Namun, tidak semua ular berbisa memiliki warna cerah. Beberapa, seperti kobra, memiliki warna gelap atau kalem. Ular tidak berbisa cenderung memiliki pola warna yang lebih monoton atau kurang mencolok. Beberapa ular tidak berbisa bahkan dapat meniru pola warna ular berbisa sebagai bentuk perlindungan diri.

"Khusus untuk ular kobra, yang mencolok adalah karena warnanya hitam legam," kata Ganjar.

Bentuk Sisik Perut dan Subkaudal

Pola sisik pada bagian perut dan di bawah ekor (sisik subkaudal) juga dapat memberikan petunjuk, meskipun ini memerlukan pengamatan yang sangat dekat dan berisiko. Ular berbisa umumnya memiliki sisik tunggal di sepanjang bagian bawah ekor hingga ujungnya, sedangkan ular tidak berbisa biasanya memiliki sisik ganda di bagian bawah ekor.

Ciri ini adalah salah satu yang paling tidak dapat diandalkan dan membutuhkan pemeriksaan yang sangat dekat, yang sangat berbahaya untuk dilakukan pada ular liar. Selain itu, sisik ventral juga bisa menjadi indikator, tetapi tidak selalu dapat diandalkan untuk membedakan antara kedua jenis ular tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan ciri lainnya dan tidak hanya bergantung pada bentuk sisik untuk identifikasi. Mengingat risiko yang ada, pengamatan ini sebaiknya dilakukan oleh orang yang berpengalaman atau ahli.

Bekas Gigitan

Jika seseorang tergigit ular, pola bekas gigitan pada kulit dapat menjadi petunjuk penting untuk membedakan apakah ular tersebut berbisa atau tidak. Gigitan ular berbisa umumnya ditandai dengan luka tusukan yang jelas, seringkali berupa dua titik taring yang dalam. Dua taring ini berfungsi untuk menyuntikkan dan menyalurkan zat racun pada korban.

Jumlah tusukan dapat bervariasi tergantung pada jenis ular dan bagaimana gigitan terjadi. Misalnya, gigitan Calloselasma rhodostoma dapat menunjukkan 4 tusukan, sementara gigitan King Kobra bisa lebih dari 7 tusukan. Adanya luka tusukan yang dalam mengindikasikan penetrasi taring yang membawa bisa.

Sementara itu, luka gigitan ular tidak berbisa akan terlihat sobek membentuk huruf 'U' atau menyerupai susunan gigi ular. Luka ini biasanya lebih dangkal dan menyebar, menunjukkan jejak gigi yang lebih dangkal. Namun, bekas gigitan bisa serupa, sehingga identifikasi hanya dari bekas luka tidak selalu akurat.

Perilaku dan Gerakan

Perilaku dan gerakan ular juga dapat memberikan petunjuk tentang apakah ular tersebut berbisa atau tidak. Ular tidak berbisa umumnya akan kabur atau melarikan diri jika didekati, lebih memilih menghindari konfrontasi. Beberapa ular tidak berbisa mungkin meniru perilaku ular berbisa dengan meratakan kepala mereka agar terlihat berbentuk segitiga.

Sementara itu, ular berbisa seringkali menunjukkan perilaku defensif saat merasa terancam. Misalnya, ular kobra akan mengembangkan lehernya hingga membentuk tudung. Ular berbisa cenderung lebih tenang tetapi waspada, sedangkan ular tidak berbisa biasanya bergerak lebih cepat untuk menghindar.

Ular berbisa seperti ular tanah cenderung tidak banyak bergerak dan warnanya menyerupai lingkungan sekitar, sehingga meningkatkan risiko gigitan akibat ketidaktahuan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali perilaku ular agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

"Dari perilakunya juga dapat terlihat kalau ular berbisa lebih santai dalam bergerak, tapi kalau didekati akan melakukan upaya perlindungan diri atau menyerang. Sementara ular tidak berbisa, tidak memiliki taring dan bila didekati akan kabur,” tambah Ganjar.

People Also Ask

Q: Apa yang harus dilakukan jika bertemu ular di sekitar rumah?

A: Jika bertemu ular, tetap tenang dan jangan panik. Jaga jarak aman dan hubungi ahli penanganan ular.

Q: Apakah semua ular berkepala segitiga berbisa?

A: Tidak semua ular berkepala segitiga berbisa; beberapa ular tidak berbisa dapat meratakan kepalanya.

Q: Bagaimana cara membedakan gigitan ular berbisa dan tidak berbisa?

A: Gigitan ular berbisa meninggalkan dua titik tusukan, sedangkan gigitan ular tidak berbisa biasanya berbentuk huruf 'U'.

Q: Apa pertolongan pertama jika digigit ular?

A: Pertolongan pertama adalah tetap tenang, jangan banyak bergerak, dan segera hubungi tenaga medis.

Q: Jenis ular berbisa apa saja yang sering masuk rumah di Indonesia?

A: Beberapa jenis ular berbisa yang sering masuk ke pemukiman di Indonesia adalah Ular Kobra Jawa dan Ular Tanah.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|