Liputan6.com, Jakarta Fenomena hilangnya hewan ternak secara misterius kerap membuat warga desa cemas. Tak jarang kambing, ayam, atau bebek ditemukan tewas tanpa jejak luka terbuka, meninggalkan tanda-tanda khas yang menunjukkan serangan predator diam: ular. Di berbagai wilayah Indonesia, kasus seperti ini bukan hal baru dan sering terjadi di sekitar area hutan, rawa, maupun ladang.
Meski terdengar ekstrem, faktanya Indonesia memang menjadi habitat bagi berbagai spesies ular besar yang mampu menelan hewan ternak utuh. Beberapa jenis bahkan dapat mencapai panjang lebih dari enam meter dan memiliki tenaga lilitan yang luar biasa kuat. Ular-ular ini biasanya beraksi di malam hari saat kondisi lingkungan tenang dan minim penerangan.
Artikel ini akan mengulas sembilan jenis ular yang paling sering memangsa ternak di Indonesia, lengkap dengan ciri-cirinya serta langkah-langkah pencegahan yang bisa diterapkan oleh para peternak. Dengan pemahaman yang tepat, risiko serangan ular dapat ditekan tanpa harus membunuh satwa liar yang sebenarnya juga memiliki peran penting dalam ekosistem.
1. Sanca Batik (Reticulated Python)
Sanca batik dikenal sebagai salah satu ular terpanjang di dunia dengan panjang mencapai delapan meter. Tubuhnya besar, berpola batik kecokelatan, dan memiliki kemampuan membelit yang luar biasa kuat. Ular ini kerap memangsa hewan ternak seperti kambing, babi, hingga anjing peliharaan yang ukurannya sebanding dengan lingkar tubuhnya.
Jenis ini aktif berburu di malam hari, terutama di wilayah yang dekat dengan rawa, sungai, atau semak lebat. Setelah melumpuhkan mangsanya dengan lilitan kuat hingga kehabisan napas, ular ini akan menelan mangsanya secara utuh dan bersembunyi selama beberapa minggu untuk mencerna. Keberadaan sanca batik di sekitar pemukiman biasanya ditandai oleh jejak besar di tanah atau ternak yang tiba-tiba menghilang tanpa suara.
Untuk mencegah serangan, peternak disarankan membangun kandang dengan pagar kawat rapat, menambah penerangan di malam hari, serta menjaga jarak kandang dari area semak atau sungai yang menjadi habitat alami ular besar ini.
2. Sanca Burma (Burmese Python)
Sanca burma memiliki ukuran tubuh besar dan pola warna cokelat gelap berbentuk segitiga di punggungnya. Meskipun terlihat mirip dengan sanca batik, jenis ini lebih tenang dan cenderung berburu di daerah lembap seperti sawah atau kolam ternak. Hewan yang paling sering jadi korbannya adalah ayam, bebek, dan kambing kecil.
Spesies ini mampu menyesuaikan diri di lingkungan manusia, terutama di wilayah pedesaan yang banyak memiliki tumpukan kayu atau rumput kering. Ketika merasa terancam, sanca burma tidak menyerang manusia, tetapi akan bertahan di sekitar area peternakan untuk mencari mangsa yang mudah ditangkap. Setelah makan besar, ular ini bisa berpuasa selama berbulan-bulan.
Langkah pencegahan yang efektif adalah menutup rapat celah di bawah kandang, mengamankan area peternakan dengan pagar besi, serta memastikan tidak ada ternak yang dibiarkan berkeliaran di luar pada malam hari.
3. Ular Tedung Raja (King Cobra)
Ular tedung raja dikenal karena bisa mematikannya yang sangat kuat. Meski bukan pemangsa utama ternak besar, jenis ini sering menyerang unggas kecil atau anak ayam di sekitar hutan dan ladang terbuka. Dengan panjang mencapai lima meter, ular ini juga merupakan salah satu predator paling berbahaya yang bisa muncul di area peternakan.
Biasanya, ular tedung raja mencari mangsa di siang atau sore hari. Ia menyukai lokasi yang banyak terdapat tikus atau ular kecil — kondisi yang sering terjadi di sekitar kandang ternak yang kurang bersih. Selain itu, ular ini juga sering berpindah tempat ketika musim kawin, sehingga kemungkinan muncul di area pemukiman meningkat.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, menyingkirkan tumpukan jerami atau kayu, serta menghindari area peternakan yang terlalu dekat dengan hutan. Penerangan dan kebisingan ringan seperti suara radio juga dapat membantu mengusir ular dari area tersebut.
4. Sanca India (Indian Python)
Sanca india memiliki ukuran tubuh besar dengan warna kecokelatan keabu-abuan. Jenis ini banyak ditemukan di daerah tropis dan sering memangsa kambing, babi kecil, maupun ayam. Gaya berburunya mirip dengan sanca batik: melumpuhkan mangsa dengan lilitan kuat sebelum menelannya bulat-bulat.
Ular ini aktif pada malam hari dan sering muncul di sekitar area yang memiliki tumpukan batu, semak rimbun, atau rawa-rawa yang lembap. Setelah menelan mangsa besar, sanca india bisa tidak aktif selama berminggu-minggu untuk mencerna. Dalam periode ini, ular tersebut biasanya bersembunyi di lubang tanah atau sela-sela pohon besar.
Untuk menghindari kehadiran sanca india, peternak perlu menjaga agar lingkungan kandang tetap kering dan terang. Hindari menumpuk pakan atau jerami terlalu lama di satu tempat, karena bisa menjadi lokasi persembunyian ular besar.
5. Sanca Ametis (Amethystine Python)
Sanca ametis banyak ditemukan di kawasan timur Indonesia seperti Papua. Tubuhnya panjang dan ramping dengan warna kulit berkilau keunguan ketika terkena cahaya. Spesies ini dikenal gesit dan sering memangsa ayam, burung, serta anak babi yang ditinggal tanpa penjagaan.
Jenis ini sangat pandai bersembunyi di pepohonan dan sering menyerang dari atas ketika mangsa lewat di bawahnya. Aktivitas utamanya terjadi pada malam hari, dan ular ini akan mencari lokasi yang tenang dan lembap di sekitar kandang ternak. Meski jarang menyerang manusia, kekuatannya tetap berbahaya bagi hewan peliharaan.
Peternak di wilayah timur disarankan untuk memasang lampu otomatis di area kandang serta melakukan patroli malam. Langkah ini terbukti efektif mengusir ular yang sensitif terhadap cahaya dan getaran.
6. Sanca Karpet (Carpet Python)
Sanca karpet memiliki tubuh lebih kecil dibandingkan jenis lainnya, dengan panjang sekitar dua hingga tiga meter. Pola warnanya menyerupai karpet bercorak cokelat kehitaman. Meski ukurannya tidak besar, ular ini termasuk predator ulung untuk ayam, bebek, dan burung peliharaan.
Jenis ini kerap memasuki area pemukiman atau peternakan karena tertarik dengan suara unggas yang aktif di malam hari. Ia tidak berbahaya bagi manusia, tetapi bisa menyebabkan kerugian besar bagi peternak unggas dalam waktu singkat. Sanca karpet biasanya bersembunyi di loteng, gudang, atau sela atap kandang.
Untuk mencegah serangan, pastikan kandang unggas tertutup rapat tanpa celah kecil di bagian atap atau lantai. Penggunaan lampu malam atau sensor gerak juga efektif membantu mendeteksi keberadaan ular sebelum masuk ke kandang.
7. Boa Constrictor
Boa constrictor merupakan jenis ular yang berasal dari daerah tropis dan banyak ditemukan di penangkaran atau area peternakan besar. Ukurannya sedang, namun memiliki kekuatan lilitan yang sangat kuat dan mampu membunuh mangsa dalam hitungan menit.
Ular ini cenderung menyerang hewan berukuran kecil hingga sedang seperti ayam, kelinci, atau kambing muda. Setelah memangsa, boa akan mencari tempat tersembunyi untuk mencerna makanannya, sering kali di balik tumpukan kayu atau di sudut kandang yang lembap.
Langkah pencegahan yang disarankan adalah memastikan area peternakan bebas dari tumpukan material dan tetap kering. Hindari menaruh sisa pakan atau bangkai hewan di sekitar kandang karena dapat menarik perhatian ular.
8. Sanca Hijau (Green Tree Python)
Berbeda dari kebanyakan ular besar, sanca hijau lebih aktif di pohon. Warnanya hijau terang dengan pola kekuningan yang membuatnya sulit terlihat di antara dedaunan. Ular ini biasanya memangsa burung dan hewan kecil, namun bisa menyerang unggas yang berada di dekat pohon.
Jenis ini banyak ditemukan di wilayah hutan lembap seperti Papua dan Maluku. Meski tidak sebesar sanca batik, kemampuan memanjatnya membuat sanca hijau menjadi ancaman bagi ternak unggas yang kandangnya berdekatan dengan pepohonan tinggi.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memangkas cabang pohon di sekitar kandang dan menjaga jarak aman antara kandang unggas dengan area vegetasi padat. Ular ini sensitif terhadap cahaya, sehingga penggunaan penerangan malam sangat membantu mengusirnya.
9. Ular Air (Water Python)
Ular air sering ditemukan di sekitar sungai, rawa, dan sawah, serta kerap menyerang hewan yang datang ke tepi air untuk minum. Tubuhnya licin dan berwarna hitam kehijauan, dengan panjang mencapai empat meter. Spesies ini mampu membelit dengan cepat dan menelan mangsa yang jauh lebih besar dari ukuran kepalanya.
Di daerah pedesaan yang dekat dengan aliran air, ular air menjadi ancaman utama bagi kambing dan bebek. Aktivitasnya meningkat di musim hujan ketika permukaan air naik dan habitat alaminya meluas. Ular ini sering bersembunyi di tepi parit atau di bawah tumpukan rumput basah.
Untuk pencegahan, ternak sebaiknya tidak dibiarkan bebas di area sungai atau rawa tanpa pengawasan. Peternak perlu menutup akses air dengan jaring atau pagar agar ular tidak mudah masuk ke area peternakan.
5 Pertanyaan dan Jawaban Seputar Ular Pemangsa Ternak
1. Apakah semua ular berpotensi memakan ternak?
Tidak semua ular memakan ternak, hanya spesies besar dengan kemampuan lilitan kuat dan rahang fleksibel yang mampu menelan hewan ternak.
2. Bagaimana cara mengenali tanda-tanda kandang diserang ular?
Biasanya ditemukan jejak di tanah, ternak yang hilang tiba-tiba, atau sisa sisik ular di sekitar area kandang.
3. Apakah penerangan malam efektif untuk mengusir ular?
Ya, karena sebagian besar ular bersifat nokturnal dan menghindari area yang terlalu terang.
4. Apa tindakan pertama jika ular ditemukan di sekitar kandang?
Jangan panik, segera hubungi petugas keamanan satwa atau pemadam kebakaran untuk penanganan aman tanpa melukai ular.
5. Bagaimana menjaga peternakan tetap aman dari serangan ular besar?
Gunakan pagar kawat yang kuat, bersihkan lingkungan dari semak, dan pasang sensor gerak untuk deteksi dini keberadaan ular.

15 hours ago
6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411840/original/042272700_1763022696-ide_jualan__8_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411702/original/023203200_1763019431-unnamed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411484/original/042483400_1763014756-mix_baju_8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5156860/original/087167600_1741544910-20250309AA_BRI_Liga_1_Persija_Jakarta_vs-20.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5157310/original/035877100_1741588315-ridho.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412078/original/040913900_1763032186-Kawasan_wisata_Haji_Lane_Singapura__IG_hajilane.sg_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412089/original/028867400_1763032512-Counter_Ruby.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411103/original/004411700_1763002171-unnamed_-_2025-11-13T094242.345.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412010/original/090370500_1763029089-ular__6_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412062/original/067988600_1763031858-camilan_real_food.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2388986/original/069127300_1540170347-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3793271/original/034409100_1640234755-joshua-j-cotten-QxW15BmJxOQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412146/original/003081400_1763035374-IMG-20251113-WA0025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5259084/original/093766300_1750410736-Tikus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263615/original/087569700_1671187091-Naja_sputatrix.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411871/original/032880300_1763024261-Gemini_Generated_Image_kn9mfukn9mfukn9m.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411937/original/047428400_1763026522-carport.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411803/original/080704500_1763021774-unnamed_-_2025-11-13T150151.019.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411754/original/007258700_1763020379-KAtak_di_Sawah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411966/original/085389600_1763027268-ilustrasi_guru_mengajar.png)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289991/original/061477600_1753085725-Gemini_Generated_Image_hgzf0thgzf0thgzf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5222989/original/003022200_1747470376-ChatGPT_Image_May_17__2025__03_26_00_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)