Benarkan Cuaca Panas Bikin Ular Keluar Sarang? Fakta Lengkap dan Tips Cegah Masuk Rumah

4 hours ago 2

Meskipun cuaca panas adalah pemicu signifikan, kemunculan ular di permukiman bukanlah satu-satunya alasan. Ada faktor lain, yang seringkali saling berkaitan, juga mendorong ular untuk keluar dari habitat aslinya dan mendekat ke lingkungan manusia.

1. Mencari Mangsa

Suhu panas tidak hanya memengaruhi ular, tetapi juga hewan mangsa alami mereka seperti tikus, katak, dan cicak. Hewan-hewan ini juga akan aktif mencari tempat yang lebih sejuk, dan ular akan mengikuti jejak mangsanya.

Ular akan keluar dari sarangnya untuk berburu makanan, dan seringkali berakhir di sekitar rumah manusia karena mangsa mereka juga mencari perlindungan di area permukiman. Kehadiran hewan pengerat menjadi daya tarik utama bagi ular predator.

2. Terdesaknya Habitat Alami (Fragmentasi Habitat)

Aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk kebun sawit, karet, permukiman, hingga proyek infrastruktur menyebabkan fragmentasi habitat. Ini adalah penyempitan dan pemecahan hutan serta lahan basah sebagai rumah alami ular.

Kondisi ini memaksa ular untuk berpindah dan mencari tempat tinggal baru, termasuk di sekitar permukiman manusia. Sebuah kajian mencatat ribuan kasus konflik manusia dengan ular di seluruh Indonesia, menunjukkan dampak signifikan dari perubahan habitat ini.

3. Musim Hujan & Banjir

Saat hujan lebat atau banjir, sarang ular di dalam tanah atau semak-semak dapat tergenang air. Karena ular bernapas dengan paru-paru, mereka tidak bisa terus-menerus terendam air.

Peningkatan volume air akan menggenangi lubang-lubang sarang dan habitatnya, mendorong mereka untuk keluar dan mencari tempat yang lebih kering dan tinggi. Tak jarang, mereka masuk ke dalam rumah untuk mencari perlindungan dari genangan air.

4. Musim Kawin dan Penetasan Telur

Ular aktif mencari pasangan selama musim kawin, yang umumnya terjadi sekitar bulan Mei hingga Juli. Setelah musim kawin, ular akan bertelur antara bulan Agustus hingga November.

Musim hujan juga merupakan waktu ketika telur ular menetas, menyebabkan peningkatan populasi anakan ular yang keluar dari sarangnya dan menyebar ke berbagai area. Aktivitas ini meningkatkan kemungkinan pertemuan dengan manusia.

5. Aktivitas Malam Hari

Banyak spesies ular lebih aktif pada malam hari (nokturnal) karena suhu mulai turun setelah siang yang terik. Aktivitas mencari makan di malam hari menjadi lebih tinggi, biasanya antara pukul 17.00 hingga 03.00 dini hari.

Penurunan suhu pada sore hari membuat ular yang merupakan hewan berdarah dingin merasa lebih nyaman untuk keluar dari persembunyiannya. Pada malam hari, ular aktif mencari mangsa, seperti tikus, cicak, atau katak, yang juga seringkali beraktivitas pada jam-jam tersebut.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|