Liputan6.com, Jakarta Katak memainkan peran ekologis yang sangat krusial dalam ekosistem lahan basah. Ini termasuk area pertanian seperti sawah. Selain dikenal memangsa serangga hama yang merugikan, beberapa jenis katak berukuran lebih besar juga diketahui memiliki kemampuan untuk memangsa tikus kecil.
Tikus merupakan hama signifikan bagi para petani, sehingga kehadiran katak ini dapat menjadi solusi alami. Dengan demikian, katak membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi ketergantungan pada penggunaan pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan.
Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tujuh jenis katak yang berperan penting dalam memangsa tikus kecil. Mereka adalah sekutu alami yang membantu petani di lahan basah untuk melindungi hasil panen mereka. Melansir dari berbagai sumber Kamis (13/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Katak Sawah, atau yang juga dikenal sebagai Katak Bakau, merupakan salah satu jenis katak yang paling umum ditemukan di lahan basah. Spesies ini sering dijumpai di area pertanian di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Katak ini memiliki adaptasi yang sangat baik terhadap lingkungan yang terganggu oleh aktivitas manusia, seperti sawah dan daerah pesisir.
Meskipun diet utamanya adalah serangga dan berbagai invertebrata lain, katak sawah yang berukuran lebih besar diketahui dapat memangsa vertebrata kecil. Mangsa tersebut termasuk tikus muda atau tikus kecil yang baru lahir, terutama jika mangsa tersebut tersedia melimpah di habitatnya.
Katak ini sangat penting bagi petani karena kemampuannya dalam mengendalikan populasi serangga hama di sawah. Dengan potensi memangsa tikus kecil, mereka menambah lapisan perlindungan alami terhadap hama pertanian. Kehadiran mereka mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
2. Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax)
Katak Pohon Bergaris, atau Katak Rumah, adalah spesies katak pohon yang umum ditemukan di Asia Tenggara. Meskipun namanya menunjukkan habitat pohon, mereka sering ditemukan di dekat sumber air, termasuk lahan basah dan area pertanian, terutama saat musim kawin.
Katak ini memiliki ukuran yang relatif besar untuk katak pohon, memungkinkan mereka untuk memangsa mangsa yang lebih besar dari serangga biasa. Diet mereka mencakup berbagai invertebrata, dan individu yang lebih besar dapat memangsa vertebrata kecil seperti tikus kecil atau kadal jika ada kesempatan.
Kehadiran Katak Pohon Bergaris di sekitar lahan basah dan pertanian dapat membantu mengendalikan populasi hama, termasuk tikus kecil, yang dapat merusak tanaman. Mereka sering tertarik pada cahaya di malam hari, di mana serangga dan mangsa lain berkumpul, menjadikannya agen pengendali hama yang efektif.
3. Katak Batu (Limnonectes blythii)
Katak Batu adalah salah satu spesies katak terbesar di Asia Tenggara. Mereka umumnya ditemukan di dekat aliran air yang jernih di hutan hujan, tetapi juga dapat ditemukan di habitat lahan basah yang berdekatan dengan hutan. Ukurannya yang besar menjadikannya predator yang tangguh.
Karena ukurannya yang impresif, Katak Batu memiliki diet yang sangat bervariasi. Ini mencakup serangga besar, krustasea, ikan kecil, dan vertebrata kecil lainnya seperti kadal, ular kecil, dan tikus. Kemampuan mereka untuk memangsa tikus kecil sangat relevan dalam konteks pengendalian hama.
Meskipun mungkin tidak seumum Katak Sawah di area pertanian terbuka, Katak Batu dapat memberikan manfaat signifikan di lahan basah yang berbatasan dengan hutan atau di mana ada sumber air yang stabil. Mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi hama, termasuk tikus.
4. Katak Kepala Pipih (Limnonectes plicatellus)
Katak Kepala Pipih adalah spesies katak lain dari genus Limnonectes yang ditemukan di Asia Tenggara. Meskipun ukurannya tidak sebesar Katak Batu, mereka masih merupakan katak berukuran sedang hingga besar. Spesies ini menghuni berbagai habitat lahan basah, termasuk sawah, parit, dan tepi sungai.
Diet Katak Kepala Pipih bervariasi tergantung pada ukuran individu dan ketersediaan mangsa. Mereka memangsa berbagai serangga dan invertebrata, dan individu yang lebih besar juga dapat memangsa vertebrata kecil. Mangsa tersebut seperti ikan kecil, kadal, dan tikus kecil.
Kehadiran Katak Kepala Pipih di lahan basah pertanian dapat memberikan kontribusi positif dalam pengendalian hama. Kemampuan mereka untuk memangsa tikus kecil, di samping serangga hama, menjadikannya aset berharga bagi petani yang mencari solusi alami untuk masalah hama.
5. Katak Banteng Amerika (Lithobates catesbeianus)
Katak Banteng Amerika adalah spesies katak invasif di banyak bagian dunia, termasuk beberapa wilayah di Asia Tenggara. Meskipun invasif, ukurannya yang sangat besar menjadikannya predator yang sangat efektif terhadap berbagai mangsa, termasuk tikus kecil.
Diet Katak Banteng sangat luas dan oportunistik. Mereka akan memangsa hampir semua yang bisa masuk ke dalam mulutnya, termasuk serangga, ikan, burung kecil, ular, kadal, dan mamalia kecil seperti tikus. Kemampuan memangsa tikus kecil ini sangat menonjol karena ukurannya.
Meskipun status invasifnya menimbulkan kekhawatiran ekologis, di daerah di mana mereka sudah mapan di lahan basah pertanian, Katak Banteng dapat memberikan layanan pengendalian hama yang kuat terhadap tikus kecil. Namun, pengelolaan populasi mereka harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk menghindari dampak negatif pada spesies asli.
6. Katak Rawa (Hylarana erythraea)
Katak Rawa, atau Katak Hijau, adalah spesies katak yang umum ditemukan di lahan basah, sawah, dan kolam di Asia Tenggara. Mereka memiliki warna hijau cerah yang khas dan sering terlihat berjemur di vegetasi air.
Meskipun diet utamanya adalah serangga dan invertebrata kecil, Katak Rawa yang berukuran lebih besar dan oportunistik dapat memangsa vertebrata kecil. Mangsa tersebut termasuk tikus muda atau tikus kecil, terutama jika mangsa tersebut mudah diakses di habitatnya.
Katak Rawa adalah indikator kesehatan lingkungan lahan basah dan memberikan layanan ekosistem yang penting bagi petani. Dengan memangsa serangga hama dan berpotensi tikus kecil, mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem pertanian dan mengurangi kebutuhan akan intervensi kimia.
7. Katak Kodok Sungai (Phrynoidis aspera)
Katak Kodok Sungai, atau Kodok Sungai Asia, adalah spesies kodok besar yang ditemukan di Asia Tenggara. Mereka umumnya menghuni dekat sungai dan aliran air di hutan, tetapi juga dapat ditemukan di lahan basah yang berdekatan dengan habitat alami mereka.
Sebagai kodok berukuran besar, Phrynoidis aspera memiliki diet yang luas dan oportunistik. Mereka memangsa berbagai invertebrata besar dan vertebrata kecil, termasuk serangga, krustasea, ikan kecil, dan mamalia kecil seperti tikus. Ukurannya memungkinkan mereka untuk menelan mangsa yang relatif besar.
Meskipun mungkin tidak seumum katak sawah di area pertanian terbuka, Katak Kodok Sungai dapat memberikan manfaat pengendalian hama yang signifikan di lahan basah yang berdekatan dengan hutan atau di mana ada sumber air yang stabil. Kemampuan mereka untuk memangsa tikus kecil menjadikannya sekutu potensial bagi petani dalam mengelola populasi hama.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Jenis Katak yang Penting untuk Memangsa Tikus Kecil
1. Mengapa katak penting bagi petani di lahan basah?
Jawaban: Katak berperan krusial sebagai predator alami serangga hama dan beberapa jenis katak besar juga memangsa tikus kecil, membantu petani mengurangi kerusakan tanaman tanpa pestisida.
2. Jenis katak apa saja yang dikenal memangsa tikus kecil?
Jawaban: Beberapa jenis katak yang dikenal memangsa tikus kecil antara lain Katak Sawah, Katak Pohon Bergaris, Katak Batu, Katak Kepala Pipih, Katak Banteng Amerika, Katak Rawa, dan Katak Kodok Sungai.
3. Bagaimana katak membantu mengendalikan populasi tikus di area pertanian?
Jawaban: Katak yang berukuran lebih besar memiliki diet oportunistik yang mencakup vertebrata kecil seperti tikus muda atau tikus kecil, terutama jika mangsa tersebut melimpah dan mudah diakses di habitatnya.
4. Apakah Katak Banteng Amerika bermanfaat meskipun invasif?
Jawaban: Di daerah di mana Katak Banteng Amerika sudah mapan di lahan basah pertanian, mereka dapat memberikan layanan pengendalian hama yang efektif terhadap tikus kecil, namun pengelolaan populasi mereka perlu dipertimbangkan hati-hati.
5. Selain tikus, hama apa lagi yang dikendalikan oleh katak?
Jawaban: Selain tikus kecil, katak juga merupakan predator efektif untuk berbagai serangga hama dan invertebrata lain yang dapat merusak tanaman di lahan basah.

15 hours ago
4
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411840/original/042272700_1763022696-ide_jualan__8_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411702/original/023203200_1763019431-unnamed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411484/original/042483400_1763014756-mix_baju_8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5156860/original/087167600_1741544910-20250309AA_BRI_Liga_1_Persija_Jakarta_vs-20.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5157310/original/035877100_1741588315-ridho.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412078/original/040913900_1763032186-Kawasan_wisata_Haji_Lane_Singapura__IG_hajilane.sg_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412089/original/028867400_1763032512-Counter_Ruby.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411103/original/004411700_1763002171-unnamed_-_2025-11-13T094242.345.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412010/original/090370500_1763029089-ular__6_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412062/original/067988600_1763031858-camilan_real_food.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2388986/original/069127300_1540170347-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3793271/original/034409100_1640234755-joshua-j-cotten-QxW15BmJxOQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412146/original/003081400_1763035374-IMG-20251113-WA0025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5259084/original/093766300_1750410736-Tikus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263615/original/087569700_1671187091-Naja_sputatrix.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411871/original/032880300_1763024261-Gemini_Generated_Image_kn9mfukn9mfukn9m.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411937/original/047428400_1763026522-carport.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411803/original/080704500_1763021774-unnamed_-_2025-11-13T150151.019.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383264/original/099934600_1760667755-Sanca_Kembang_Ular_Cicak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411966/original/085389600_1763027268-ilustrasi_guru_mengajar.png)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289991/original/061477600_1753085725-Gemini_Generated_Image_hgzf0thgzf0thgzf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5222989/original/003022200_1747470376-ChatGPT_Image_May_17__2025__03_26_00_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)