Liputan6.com, Jakarta Tren warna dalam desain interior dan mode silih berganti, namun ada kombinasi klasik yang tetap bertahan. Warna-warna ini bukan sekadar tren, melainkan dasar estetika yang memancarkan keanggunan, keakraban, dan keabadian.
Olivia Wolfe dari Livingetc.com menyebut palet atau kombinasi warna klasik bersifat abadi karena netral, dalam, dan tak mencolok. Contohnya putih tulang, camel, biru tua, hingga charcoal. Warna-warna ini mudah dipadukan untuk memperindah rumah tanpa terasa ketinggalan zaman.
Keunggulan utama warna klasik adalah kemampuannya menyatu dengan berbagai gaya desain. Dengan fleksibilitas tersebut, palet ini menjadi investasi jangka panjang bagi siapa pun yang ingin menghadirkan konsistensi dan kesan berkelas.
Dilansir Liputan6.com dari Livingetc, Rabu (10/9/2025), artikel ini membahas tiga kombinasi warna klasik untuk rumah yang diprediksi tetap abadi hingga 100 tahun ke depan, menciptakan gaya ruang yang timeless, serta relevan lintas generasi.
1. Bone, Camel, dan Espresso: Trio yang Kokoh dan Tenang
Bone, Camel, dan Espresso menciptakan perpaduan hangat, tenang, dan elegan. Palet ini disebut desainer sebagai pilihan klasik yang ramah, kaya, namun tidak berlebihan, cocok untuk interior maupun busana.
Perpaduannya menghadirkan keseimbangan: bone atau putih tulang memberi ketenangan, camel menambah hangat, dan espresso menghadirkan kontras mendalam. Fleksibel untuk berbagai material, palet ini menghasilkan ruang kohesif dan timeless.
2. Ivory, Sage, dan Blackened Bronze: Kehalusan yang Tak Membosankan
Ivory, Sage, dan Blackened Bronze membentuk palet klasik yang halus namun tetap menarik. Ivory atau gading memberi dasar hangat, hijau sage menghadirkan kesegaran alami, dan blackened bronze atau perunggu kehitaman menambah aksen dramatis yang elegan.
Kombinasi ini menciptakan suasana tenang sekaligus canggih. Fleksibel untuk berbagai elemen, palet ini membuktikan bahwa klasik tak harus monoton, melainkan bisa dinamis dan menawan.
3. Stone Gray, Charcoal, dan White Oak: Fondasi Gaya Abadi
Palet klasik abu-abu dan putih menghadirkan kesan tenang, bersih, dan elegan. Meski abu-abu disebut mulai meredup pada 2025, perpaduan stone gray, charcoal, dan white oak tetap relevan karena bisa menyatu dengan arsitektur dan berkembang seiring waktu.
Agar tidak terlihat datar, penting menjaga keseimbangan hangat-dingin, matte-glossy, dan tekstur. Gunakan konsisten 2–3 warna utama pada cat, furnitur, hingga aksen. Hasilnya, ruang terasa kohesif, refined, dan timeless.
FAQ
Apa yang membuat kombinasi warna tertentu disebut klasik dan abadi?
Kombinasi warna klasik melampaui tren karena membangkitkan rasa keakraban, keabadian, dan keanggunan yang tenang. Warna-warna ini cukup serbaguna untuk beradaptasi dengan berbagai gaya namun cukup kuat untuk bertahan melampaui generasi.
Kombinasi warna klasik apa saja yang diprediksi akan tetap relevan hingga 100 tahun ke depan?
Tiga kombinasi warna klasik yang diprediksi abadi adalah Putih Tulang, camel, dan Espresso; Gading, Hijau Sage, dan Perunggu Kehitaman; serta warna netral mendalam seperti Stone Gray, Charcoal, dan White Oak.
Mengapa warna netral sering dianggap sebagai warna klasik?
Warna netral seperti putih tulang, camel, biru tua, dan arang dianggap klasik karena memiliki kedalaman dan tidak mencolok, memberikan fleksibilitas gaya yang tak lekang oleh waktu dan mampu menjadi fondasi untuk palet warna lain.