5 Jenis Ular Kecil yang Ternyata Berbisa, Patut Diwaspadai

4 hours ago 6

Mengutip kajian di Jurnal Biologi Papua Volume 6, Nomor 2, Oktober 2014, beberapa jenis ular berbisa di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia umumnya termasuk dalam famili Elapidae, Viperidae dan Colubridae.

Jenis ular berbisa yang termasuk dalam famili Elapidae umumnya memiliki tipe gigi proterglypha termasuk didalamnya ular kobra, king kobra, krait, ular koral, dan ular laut.

Berikut ini jenis ular kecil yang ternyata berbisa:

1. Ular Karang (Coral Snake)

Ular karang termasuk salah satu ular kecil yang paling berbisa di dunia. Ciri khasnya adalah pola warna cincin merah, kuning, dan hitam yang kontras, sehingga mudah dikenali. Meski ukurannya biasanya kurang dari satu meter, bisa neurotoksik yang dimilikinya sangat kuat dan mampu menyerang sistem saraf.

Gigitan ular karang dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan, kesulitan bernapas, dan jika tidak ditangani segera dengan antivenom, berisiko fatal. Ular ini umumnya hidup di hutan, semak, dan area berumput, sehingga interaksi dengan manusia dapat terjadi secara tak sengaja saat aktivitas luar ruangan.

2. Ular Laut (Sea Snake)

Beberapa spesies ular laut termasuk ular kecil hingga sedang, dengan panjang tubuh jarang melebihi satu meter. Meskipun tampak jinak, ular laut memiliki bisa yang sangat berbahaya, bersifat neurotoksik dan miotoksik. Bisa ini dapat melumpuhkan otot dan merusak jaringan tubuh secara cepat.

Mereka biasanya ditemukan di perairan tropis Samudra Hindia dan Pasifik, terutama di dekat terumbu karang, muara, atau dasar laut dangkal. Meski jarang menggigit manusia, pertemuan dengan nelayan atau penyelam tetap berpotensi menimbulkan risiko tinggi karena bisa yang dimiliki sangat kuat.

3. Ular Berbisa Kerdil (Dwarf Vipers)

Ular berbisa kerdil merupakan ular kecil yang sering diremehkan karena ukurannya. Contohnya adalah spesies dari genus Bitis di Afrika, yang panjangnya bahkan bisa kurang dari 30 cm. Meskipun kecil, bisa hemotoksik mereka sangat mematikan bagi mangsa kecil dan dapat menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan lokal, serta kerusakan jaringan serius pada manusia.

Spesies terkenal termasuk Bitis peringueyi (Peringuey’s Adder) dan Bitis schneideri (Namaqua Dwarf Adder). Gigitan mereka jarang fatal, tetapi tetap membutuhkan penanganan medis cepat untuk menghindari komplikasi.

4. Ular Cincin Emas (Boiga dendrophila)

Ular cincin emas merupakan ular arboreal yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Meskipun beberapa individu muda relatif kecil, mereka sudah memiliki bisa yang cukup efektif. Bisa ular ini bersifat ringan hingga sedang, terutama menyebabkan gejala lokal seperti nyeri, pembengkakan, dan iritasi pada area gigitan.

Ular cincin emas dikenal agresif jika terancam, dan kemampuannya bergerak di pepohonan membuat pertemuan dengan manusia di kebun atau hutan dekat pemukiman menjadi mungkin. Meski jarang fatal, gigitannya tetap memerlukan perhatian medis untuk mencegah infeksi dan reaksi komplikasi.

5. Ular Cabai Kecil (Rhabdophis subminiatus / Lesser Keelback Snake)

Ular cabai kecil, meskipun memiliki ukuran tubuh yang relatif mungil dengan panjang sekitar 30–50 cm, ternyata termasuk salah satu jenis ular kecil yang berbisa. Tubuhnya biasanya berwarna hijau atau kecokelatan, dan sering ditemukan di lingkungan lembap seperti tepi sungai, sawah, atau hutan.

Ular ini bersifat pemalu dan lebih cenderung menghindari manusia, namun bila merasa terancam, ia dapat menggigit. Bisa dari ular cabai kecil bersifat hemotoksik ringan, yang dapat menimbulkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri di area gigitan. Meskipun jarang menimbulkan kematian, gigitan tetap memerlukan perhatian medis untuk mencegah komplikasi.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|