Liputan6.com, Jakarta Aktivitas memancing masih menjadi bagian hobi bagi warga di Bandar Lampung selama beberapa tahun terakhir. Banyak pemancing pemula maupun berpengalaman mencari lokasi yang mudah diakses namun tetap memiliki potensi tangkapan yang baik. Beberapa spot memancing kemudian bermunculkan, dengan karakter ikan yang berbeda-beda serta akses dan suasana tempat yang juga bermacam-macam.
Bukan hanya menjadi ajang mencari ikan, kegiatan memancing kini juga dimaknai sebagai bentuk rekreasi produktif yang menawarkan ketenangan. Lokasi-lokasi yang sebelumnya hanya dikenal nelayan kini dibuka untuk umum dengan biaya masuk terjangkau. Beberapa lokasi juga telah menyediakan fasilitas pendukung seperti penyewaan alat, tempat istirahat, hingga jasa transportasi laut.
Berdasarkan penelusuran Liputan6, terdapat 8 spot mancing yang direkomendasikan tahun 2025 di wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya. Di mana saja kah lokasinya? Simak informasi selengkapnya berikut, dirangkum untuk Anda mancing mania dan penggemar joran, Minggu (21/9).
1. Spot Dermaga TNI AL Pantai Cakra
Spot ini berlokasi di sekitar Pantai Klara dan menjadi daya tarik baru bagi para pemancing karena akses masuknya yang murah. Harga tiket masuk awalnya Rp10.000 per orang, namun beberapa pemancing melaporkan bahwa kini berlaku tarif Rp25.000 per motor. Lokasinya berupa dermaga militer yang kini mulai dibuka untuk umum dengan syarat menjaga etika dan tidak mengganggu aktivitas TNI AL.
Akses menuju dermaga cukup mudah dilalui kendaraan roda dua dan empat. Pemancing biasanya melempar joran dari atas dermaga atau menyewa perahu dayung ke bagian perairan yang lebih dalam. Beberapa bagian dermaga memiliki struktur beton dan kayu, sehingga nyaman untuk berdiri dalam waktu lama saat menunggu umpan disambar.
Jenis ikan yang sering ditemukan di spot ini antara lain ikan kerisi, ikan raweng, dan belanak. Mancing bisa dilakukan pagi hingga malam, tergantung pasang surut. Aktivitas terbaik tercatat pada sore hari menjelang matahari terbenam, saat arus tenang dan umpan lebih mudah menarik perhatian ikan.
2. Dermaga Rangai, Katibung
Dermaga Rangai terletak di Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung. Lokasinya dikenal sebagai tempat mancing favorit masyarakat sekitar yang sering datang menjelang sore hari. Keberadaan dermaga yang menghadap langsung ke barat membuat banyak pemancing menikmati bonus pemandangan sunset saat menunggu ikan menyambar.
Perairan di sekitar dermaga ini cukup dangkal namun memiliki arus stabil, yang menjadi habitat ideal bagi ikan-ikan kecil dan sedang. Ikan belanak dan kakap putih sering kali menjadi tangkapan utama, terutama jika menggunakan umpan udang hidup. Beberapa warga lokal juga menyewakan perahu kayu untuk memancing lebih ke tengah.
Akses ke lokasi ini cukup mudah, bisa dijangkau dari Kota Bandar Lampung dalam waktu 45–60 menit menggunakan kendaraan pribadi. Area sekitar dermaga belum memiliki fasilitas lengkap, sehingga pemancing disarankan membawa peralatan dan logistik sendiri. Aktivitas mancing biasanya ramai di akhir pekan atau hari libur.
3. Pantai Ringgung
Pantai Ringgung yang sebelumnya lebih dikenal sebagai destinasi wisata kini mulai dilirik oleh komunitas pemancing. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan keramba milik warga yang membentuk ekosistem ikan laut kecil dan sedang di sekitarnya. Kondisi ini mendukung teknik mancing dasaran dengan target seperti kakap, kerapu, dan sembilang.
Beberapa pemancing menyebut spot ini sebagai “Anti Boncos Club” karena tingkat tangkapan yang cukup tinggi. Mereka memanfaatkan struktur keramba sebagai tempat bersembunyi ikan dan melempar umpan tepat di sisi luarnya. Umpan favorit yang digunakan di sini antara lain udang segar dan cumi-cumi potong.
Pantai Ringgung dapat diakses dengan kendaraan pribadi dan memiliki area parkir yang cukup luas. Untuk menuju spot mancing, pemancing biasanya berjalan kaki ke arah keramba atau menyewa perahu kecil. Mancing bisa dilakukan pagi hingga sore tergantung cuaca dan kondisi pasang laut.
4. Villa Pemancingan Raja Menarik Minat Keluarga
Villa Pemancingan Raja yang terletak di Sabah Balau, Tanjung Bintang, menawarkan konsep mancing dalam kolam air tawar dengan sistem tarif tetap. Tiket masuk hanya Rp10.000 per orang, dan biaya mancing bervariasi mulai dari Rp25.000 untuk malam hari dan Rp40.000 untuk siang hari. Semua ikan hasil tangkapan bisa langsung dibawa pulang tanpa perlu ditimbang.
Jenis ikan yang tersedia cukup lengkap, mulai dari ikan mas, gurame, hingga patin dan nila. Pemancing yang tidak membawa alat pancing bisa menyewa dengan harga Rp10.000, dan umpan tersedia dengan harga Rp5.000. Kolam dikontrol secara rutin untuk menjaga populasi ikan dan kualitas air.
Tempat ini juga menyediakan fasilitas pendukung seperti villa untuk menginap, karaoke, serta area bermain anak-anak. Konsep ini membuatnya cocok untuk pemancing yang membawa keluarga. Lokasi dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dan memiliki lahan parkir yang luas.
5. Muara Sungai Way Belau Menyediakan Habitat Air Payau
Muara Sungai Way Belau berada di Teluk Betung Barat, Bandar Lampung dan dikenal karena berada di antara hutan mangrove alami. Spot ini menawarkan sensasi memancing yang berbeda karena dikelilingi oleh vegetasi yang lebat, dengan aliran air yang tenang namun dalam. Arus yang stabil menciptakan habitat ideal bagi berbagai jenis ikan air payau.
Jenis ikan yang sering ditangkap di spot ini termasuk ikan belanak dan ikan mujair. Teknik mancing yang digunakan umumnya dasaran ringan dengan umpan pelet, roti, atau cacing. Aktivitas mancing ramai dilakukan saat pagi atau sore hari, terutama ketika air mulai pasang.
Akses menuju spot ini memerlukan kendaraan pribadi dan berjalan kaki melalui jalur setapak dari pemukiman terdekat. Lokasi ini belum memiliki fasilitas umum, sehingga pemancing harus menyiapkan semua kebutuhan logistik secara mandiri.
6. Pemancingan Bumi Kedamaian
Terletak di wilayah Kedamaian, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, tempat pemancingan Bumi Kedamaian menjadi pilihan bagi warga sekitar untuk memancing sepanjang waktu. Lokasi ini beroperasi 24 jam dan memiliki kolam dengan sistem terbuka yang dapat diakses oleh siapa pun tanpa pembatasan waktu. Meski tidak banyak informasi digital resmi, spot ini mulai dikenal melalui ulasan Google Maps dan komunitas mancing lokal.
Berdasarkan pengamatan dari pengguna peta digital, lokasi ini cukup sederhana namun fungsional untuk pemancing harian. Beberapa review menyebut bahwa tempat ini mudah diakses dan cocok untuk warga lokal yang ingin mancing tanpa perlu persiapan khusus. Aktivitas mancing malam cukup tinggi karena area sekitar sudah cukup terang dan aksesnya bisa dijangkau kendaraan pribadi.
Jenis ikan yang biasanya ditebar atau tersedia tidak disebutkan secara rinci, namun pola pemancingannya mirip dengan kolam galatama. Karena tidak ada informasi harga pasti atau fasilitas pendukung lainnya, calon pemancing sebaiknya melakukan survei langsung terlebih dahulu sebelum membawa keluarga atau rombongan.
7. Spot Mancing Kamal dan Jujung
Spot Mancing Kamal dan Jujung berada di Desa Mataram Udik, Kecamatan Bandar Mataram, Lampung. Lokasi ini menjadi spot favorit warga lokal karena mudah diakses dari jalan utama dan tidak memerlukan biaya masuk. Berdasarkan penanda lokasi di Google Maps, spot ini berada di area aliran sungai atau danau kecil yang cukup luas untuk beberapa pemancing sekaligus.
Meskipun hanya tercatat satu ulasan, spot ini tetap aktif digunakan oleh komunitas pemancing di sekitaran Kecamatan Bandar Mataram. Lokasinya disebut nyaman dan bersih, dengan vegetasi sekitar yang masih alami. Karena belum memiliki fasilitas seperti warung atau penyewaan alat, pemancing disarankan membawa perlengkapan sendiri.
Jenis ikan yang umum ditemukan kemungkinan besar adalah gabus, mujair, dan lele lokal. Teknik mancing dasaran dan pelampung bisa digunakan tergantung musim dan kedalaman air. Aktivitas mancing biasanya ramai di akhir pekan atau setelah hujan, saat debit air meningkat.
8. Telaga Wetan
Pemancingan Telaga Wetan terletak di Tanjung Gading, Kedamaian, Bandar Lampung, dan dikenal sebagai salah satu kolam pemancingan air tawar dengan sistem galatama. Tempat ini buka 24 jam dan menerima pengunjung sepanjang hari. Lokasi ini cukup populer dengan total 25 ulasan di Google, meski penilaian pengguna terhadap fasilitas dan kualitas air cukup beragam.
Beberapa ulasan menyebut bahwa kolam cukup sempit dan kualitas air kadang menurun akibat perawatan yang tidak konsisten. Namun, sebagian lainnya menyatakan puas dengan hasil tangkapan dan suasana mancing yang ramai. Sistem main di kolam ini adalah sistem galatama biasa, tanpa batasan jenis umpan yang digunakan.
Ikan mas menjadi target utama di kolam ini, dengan beberapa sesi mancing khusus saat event komunitas berlangsung. Akses lokasi mudah dijangkau kendaraan pribadi dan tersedia area parkir seadanya. Pengunjung perlu datang lebih awal jika ingin memilih posisi terbaik karena sering penuh saat akhir pekan.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Spot Mancing di Bandar Lampung
1. Di mana spot mancing yang paling dekat dari pusat kota?
Muara Sungai Way Belau dan Dermaga Rangai dapat dijangkau dengan kendaraan darat tanpa perlu menyeberang laut.
2. Apa jenis ikan yang sering muncul di spot-spot laut Lampung?
Tenggiri, simba, kakap, kerapu, dan beberapa jenis ikan karang menjadi target utama pemancing di spot laut.
3. Apakah semua spot bisa diakses umum?
Sebagian besar spot terbuka untuk umum, kecuali lokasi militer seperti dermaga TNI AL yang memerlukan etika khusus.
4. Kapan waktu terbaik untuk memancing di Lampung?
Waktu terbaik adalah pagi dan sore saat arus laut tenang dan suhu air stabil.