Bola.com, Jakarta Bali United belum sekalipun menurunkan tiga pemain Timnas indonesia U-23 sejak menit awal hingga memasuki pekan ke-5 BRI Super League 2025/2026.
Mereka adalah sang kapten Timnas U-23, Kadek Arel Priyatna, serta dua penyerang muda, Jens Raven dan Rahmat Arjuna.
Ketiganya sejauh ini lebih sering memulai laga dari bangku cadangan. Baru pada babak kedua, Pelatih Bali United, Johnny Jansen, memberikan kesempatan bermain kepada mereka.
Menurut Jansen, alasannya cukup sederhana. Ketiga pemain tersebut lebih banyak menghabiskan waktu bersama Timnas U-23 dibandingkan berlatih bersama Bali United. Kondisi itu membuat mereka masih dianggap dalam fase pramusim, berbeda dengan pemain lain yang sudah berlatih sejak Juni lalu.
Alhasil, posisi mereka pun tersisih. Rahmat Arjuna, yang musim lalu tampil reguler, kini perannya digantikan oleh Irfan Jaya. Situasi serupa dialami Kadek Arel, yang posisinya kini diisi oleh Tim Receveur meski aslinya adalah gelandang bertahan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persaingan Keras
Sementara itu, Jens Raven kesulitan menyaingi peran striker utama, Boris Kopitovic, dan biasanya baru dimainkan sebagai tandem bagi penyerang asal Montenegro tersebut di babak kedua.
“Saya paham banyak masukan untuk memainkan mereka, termasuk Kadek Arel yang merupakan bek Timnas Indonesia. Namun, perlu dilihat bahwa mereka lebih sering berlatih bersama Timnas ketimbang bersama kami. Semuanya butuh proses agar Arel dan pemain lain bisa sesuai dengan rencana tim ke depannya,” jelas Jansen.
Mengenai keputusan menempatkan Tim Receveur sebagai bek tengah, Jansen menilai hal tersebut wajar. Pasalnya, mantan pemain Almere City FC itu mampu tampil baik di beberapa posisi.
“Tim bisa bermain sebagai gelandang bertahan maupun bek tengah. Itu alasan saya membawanya ke sini. Meski perannya utama sebagai nomor 6, ia juga cukup bagus ketika dimainkan sebagai center back,” ungkap pelatih asal Belanda tersebut.
Di sisi lain, Receveur sendiri mengaku tak mempermasalahkan perubahan posisi itu. Menurutnya, fleksibilitas adalah bagian dari kebutuhan tim.
“Saya bisa bermain di beberapa posisi, sebagai gelandang bertahan, gelandang nomor 8, maupun bek tengah. Kalau pelatih membutuhkan saya di posisi tertentu, saya siap. Intinya, saya siap dimainkan di mana saja demi tim,” tegasnya.