Bola.com, Jakarta - Bagi The Jak, nama Amarzukih tak akan pernah copot dari hati. Seperti Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, dan Hamka Hamzah, Amarzukih merupakan sosok yang layak dikenang karena dia juga legenda.
Meski tak sebeken Bepe, Ismed, atau Hamka, namun Amarzukih pernah menjadi pusat perhatian sekaligus pilar penting Macan Kemayoran di masanya.
Pria murah senyum yang kini berusia 42 tahun itu memperkuat Persija terbilang cukup lama, dari 2010 hingga 2017.
Sebelum ke Persija, ia lebih moncer bareng Persitara Jakarta Utara. Melihat bakatnya yang luar biasa, manajemen Persija akhirnya merekrut kelahiran Jakarta itu. Dan menang tak mengecewakan.
Mengisi lini tengah, Amarzukih bisa melakoni dua peran sekaligus: gelandang serang dan gelandang bertahan.
Permainannya yang ngotot serta tak kenal takut plus variasi umpan yang akurat membuat putra asli Betawi ini sosok yang sangat ditakuti lawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pernah Memperkuat Sejumlah Klub
Selain Persitara dan Persija, Amarzukih pernah mengembara ke sejumlah klub seperti PSMS Medan, PSS Sleman, Persita Tangerang, dan Persikota Tangerang.
Hanya saja ia lebih dikenal sebagai eks bintang Persitara dan Persija. Karena memang di dua klub inilah namanya berkibar.
Siapa nyana, di balik kisah suksesnya menembus skuad utama Persija, ia menyimpan kisah klasik di masa awal mengenal sepak bola.
Satu di antaranya adalah kegagalannya masuk tim PSJS Jakarta Selatan. Ia selalu gagal, meski sudah mencobanya berkali-kali. Itulah yang membuatnya 'kabur' ke Jakarta Utara, meninggalkan kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, tempat lahir dan masa kecilnya.
"Saya dulu sempat beberapa kali coba masuk ke PSJS, tapi tidak pernah dapat. Akhirnya, saya lari ke Jakarta Utara dan bergabung ke Persitara," katanya via kanal YouTube Bicara Bola belum lama ini.
Perjalanan Karier
Bakat Amarzukih sudah terlihat sejak berusia delapan tahun. Dua tahun kemudian, ia memutuskan untuk lebih serius lagi.
Kerja kerasnya berbuah legit. Memasuki usia 13 tahun, Amarzukih termasuk talenta muda yang sukses menembus tim DKI Jakarta di pentas Internasional usia dini, Sister City. DKI Jakarta finis sebagai runner up.
Selanjutnya, kesuksesan demi kesuksesan berhasil direngkuh. Termasuk ketika ia bagian dari skuad penting Persitara dan berlanjut ke Persija. Setelah gantung sepatu, apa kegiatan Amarzukih saat ini?
"Melatih juga, pas kemarin selesai di Persikota Tangerang. Walaupun masih banyak telepon, tapi saya kayak sudah cukup. Istri juga bilang udahlah capek, umur juga udah 42 tahun," pungkas Amarzukih.