Memahami Makna Warna Pink dan Hijau di Balik Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat

2 weeks ago 10

Liputan6.com, Jakarta Gelombang demonstrasi yang melanda berbagai kota di Indonesia pada akhir Agustus 2025 telah memicu munculnya sebuah gerakan yang dikenal sebagai "17+8 Tuntutan Rakyat". Gerakan ini merupakan respons terhadap berbagai isu yang meresahkan masyarakat, termasuk kenaikan tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Gerakan 17+8 tuntutan rakyat tidak hanya tercermin melalui suara lantang di jalanan, melainkan juga melalui simbol-simbol visual yang sarat pesan moral. Dalam dinamika perlawanan tersebut, makna warna pink, hijau, biru hadir sebagai identitas sekaligus penanda arah perjuangan. 

Dalam perspektif kultural, makna warna pink dan hijau memberikan lapisan simbolis pada gerakan kolektif tersebut. Pink dapat dimaknai sebagai ekspresi kasih sayang dan kepedulian sementara hijau membawa pesan kesegaran serta kebangkitan.

Keseluruhan interpretasi itu tidak sekadar hiasan visual, melainkan juga berfungsi memperkuat semangat solidaritas. Makna warna pink, hijau, biru dalam konteks 17+8 tuntutan Rakyat menjadi simbol paduan nilai kasih, keadilan, serta keseimbangan. Perpaduan ketiganya seakan menegaskan bahwa perjuangan sosial membutuhkan lebih dari sekadar protes, melainkan visi kemanusiaan serta keteraturan.

Berikut penjelasan lebih lengkap terkait makna warna pink dan hijau dalam gerakan 17+8 tuntutan rakyat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/9/2025).

1. Brave Pink: Keberanian yang Tumbuh dari Kasih Sayang

Dalam aksi demonstrasi besar pada tanggal 28 Agustus 2025 di depan Gedung DPR, publik dikejutkan oleh sosok seorang ibu yang mengenakan kerudung berwarna pink. Ia berdiri di barisan paling depan, menghadapi aparat yang membentangkan barikade, meskipun suasana dipenuhi gas air mata dan semburan water cannon. Dengan suara lantang ia menyampaikan orasi, bahkan berani mendorong barisan polisi menggunakan sebilah bambu. Aksinya terekam kamera dan menyebar luas di media sosial, menjadikan kerudung pink sebagai simbol keteguhan, keberanian, sekaligus cinta rakyat terhadap keadilan.

Selama ini, warna pink kerap dikaitkan dengan kelembutan, kasih, serta nuansa feminin. Namun, dalam figur ibu berkerudung pink itu, kelembutan tersebut justru bermetamorfosis menjadi energi keberanian. Warna yang biasanya diasosiasikan sebagai lambang kasih sayang kini tampil sebagai sumber kekuatan emosional untuk menolak mundur di tengah ancaman aparat. Ketika banyak orang memilih mundur demi menghindari sesak gas air mata, keberadaan pink menunjukkan bahwa cinta yang tulus kepada rakyat dapat menyingkirkan rasa takut.

Warna pink juga mengingatkan bahwa perjuangan rakyat bukanlah perkara mengadu kekerasan melawan kekerasan, melainkan tentang menjaga, melindungi dan membela kepentingan bersama melalui semangat kemanusiaan. Kehadirannya dalam sebuah demonstrasi seakan menyampaikan pesan tersirat, bahwa kasih sayang bisa berbicara lebih nyaring daripada intimidasi, dan keberanian sejati lahir dari cinta yang menginginkan keadilan sosial.

Lebih dalam lagi, pink menghadirkan suasana damai di tengah hiruk-pikuk perlawanan. Ia seolah menegaskan bahwa dalam teriakan keras massa, manusia tetap membutuhkan ruang untuk kelembutan hati. Hal inilah yang mencegah perjuangan kehilangan arah. Ketika semangat melawan berpadu dengan nilai kemanusiaan, maka perjuangan rakyat tidak sekadar menjadi amarah, melainkan langkah penuh cinta menuju perubahan yang lebih adil.

2. Hero Hijau: Harapan dalam Arus Reformasi

Jika pink dapat dimaknai sebagai simbol keberanian yang tumbuh dari cinta, maka hijau menghadirkan makna berbeda di mana sebuah lambang harapan yang terus menyala meski badai menerpa. Hijau selalu identik dengan kehidupan baru, ibarat daun yang tumbuh kembali setelah diterpa hujan lebat. Dalam konteks tuntutan rakyat bertajuk “17+8 Tuntutan Rakyat: Transparansi, Reformasi, dan Empati”, hijau mencerminkan semangat pembaruan yang tidak berhenti hanya pada pergantian kekuasaan, tetapi lebih jauh berorientasi pada perawatan tanah air sebagai rumah bersama.

Hijau juga membawa pesan keseimbangan. Reformasi bukan semata-mata memindahkan kursi kekuasaan, melainkan memastikan bahwa fondasi masyarakat tetap kokoh dan sehat. Warna ini menuntun agar perjuangan di jalanan tidak hanya dipenuhi teriakan dan tekanan, tetapi mampu melahirkan gagasan yang produktif untuk masa depan bangsa.

Selain itu, hijau memberikan kesegaran di tengah panasnya perlawanan rakyat. Warna ini menghadirkan momen jeda untuk bernapas, berpikir lebih jernih, lalu melangkah kembali dengan sikap yang lebih tenang. Tanpa hijau, energi perjuangan dapat tersesat dalam kemarahan. Dengan hijau, perjuangan menemukan pijakan harapan yang menenangkan.

Inspirasi warna hijau juga datang dari kisah tragis seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan. Ia meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Agustus. Malam itu, Affan bukan bagian dari massa demonstrasi, melainkan hanya sedang mengantarkan pesanan makanan. Peristiwa ini menorehkan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga dan rekan sesama pengemudi, tetapi juga bagi rakyat Indonesia secara luas. 

Sinergi Warna: Pesan Kolektif Gerakan Rakyat

Kemunculan istilah, "Brave Pink", dan "Hero Green" merepresentasikan lahirnya fase baru dalam arus perlawanan rakyat di Indonesia. Ketiga simbol warna ini tidak berjalan terpisah, melainkan bersatu membentuk harapan dan cita-cita yang diharapkan Indonesia. Pink memperjuangkan kemanusiaan dan keberanian sipil, hijau membawa harapan akan reformasi dan kehidupan yang lebih baik, sementara biru menuntut kejujuran dan transparansi pemerintah.

Berikut adalah beberapa tuntutan dari gerakan (17+8 tuntutan rakyat: transparansi, reformasi, dan empati). Koalisi meminta 17 tuntutan segera dipenuhi dalam waktu sepekan hingga 5 September. Sedangkan, 8 tuntutan sisanya, harus diselesaikan dalam setahun setelahnya. Berikut daftar 17 Tuntuan rakyat:

  1. Tarik TNI dari pengamanan sipil dan pastikan tak ada kriminalisasi demonstran
  2. Bentuk tim investigasi kematian Affan Kurniawan, dan semua demonstran yang menjadi korban aksi 25-31 Agustus
  3. Bekukan kenaikan tunjangan, gaji, dan fasilitas baru anggota DPR
  4. Publikasikan transparansi anggaran
  5. Dorong Badan Kehormatan DPR periksa anggota bermasalah
  6. Pecat atau sanksi kader partai politik yang tidak etis dan memicu kemarahan publik
  7. Umumkan komitmen partai untuk berpihak pada rakyat
  8. Libatkan kader partai dalam ruang-ruang dialog bersama publik
  9. Bebaskan seluruh demonstran yang ditahan
  10. Hentikan tindakan represif dan kekerasan berlebihan aparat dalam mengawal demo
  11. Tangkap dan proses hukum anggota atau aparat yang memerintahkan atau melakukan tindakan represif
  12. TNI segera kembali ke barak
  13. TNI tak boleh ambil alih fungsi Polri, tegakkan disiplin internal
  14. Tak memasuki ruang sipil selama krisis demokrasi
  15. Pastikan upah layak untuk buruh
  16. Pemerintah segera ambil langkah darurat cegah PHK massal
  17. Buka dialog dengan serikat buruh untuk solusi upah murah dan outsourcing

Berikut 8 tuntutan rakyat lainnya dalam jangka waktu hingga 31 Agustus 2026:

  • Bersihkan dan reformasi DPR besar-besaran; lakukan audit dan tinggikan syarat anggota DPR.
  • Reformasi partai politik; parpol harus mempublikasikan laporan keuangan, memastikan fungsi pengawasan berjalan sebagaimana mestinya.
  • Reformasi sektor perpajakan dengan adil
  • Sahkan RUU Perampasan Aset
  • Reformasi kepolisian agar profesional dan humanis
  • TNI kembali ke barak
  • Perkuat Komnas HAM dan lembaga pengawas independen lain
  • Tinjau ulang kebijakan sektor ekonomi dan ketenagakerjaan; mulai dari PSN, evaluasi UU Ciptaker, dan tata kelola Danantara.

FAQ Seputar Topik

1. Apa itu Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat?

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat adalah gelombang demonstrasi yang muncul pada akhir Agustus 2025 di Indonesia sebagai respons terhadap isu-isu seperti kenaikan tunjangan DPR, dugaan represif aparat, dan kasus meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan. Penamaan "17+8" merujuk pada 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang.

2. Mengapa warna pink menjadi simbol keberanian dalam gerakan ini?

Warna pink bertransformasi menjadi simbol keberanian dan keteguhan dalam Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat, terinspirasi dari sosok ibu berkerudung pink bernama Ana yang viral karena keberaniannya menghadapi aparat saat demo 28 Agustus 2025.

3. Bagaimana warna hijau dikaitkan dengan Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat? 

Warna hijau, atau "Hero Green", melambangkan harapan, empati, dan perjuangan keadilan, terinspirasi dari kisah tragis Affan Kurniawan, pengemudi ojek online berjaket hijau yang meninggal dunia setelah ditabrak kendaraan taktis Brimob.

4. Apa alasan penggunaan warna pink, hijau, dan biru dianggap memiliki simbol kuat dalam gerakan 17+8 tuntutan Rakyat?

Warna pink melambangkan kasih sayang dan kepedulian sosial, hijau mencerminkan semangat perubahan serta keberlanjutan, sedangkan biru menandakan harapan akan ketenangan dan keadilan. Ketiga warna tersebut tidak hanya memperkuat identitas visual, tetapi juga menjadi medium komunikasi emosional yang dapat menyatukan aspirasi masyarakat.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|