Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Hymne Guru, Menguak Kisah Sartono dan Perjuangannya

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa hymne guru karena dedikasi mereka dalam membimbing murid tanpa pamrih. Perjuangan guru menjadi fondasi penting bagi masa depan generasi bangsa.

Lagu pahlawan tanpa tanda jasa hymne guru lahir sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan dan ketulusan para pendidik. Syairnya menggambarkan besarnya peran guru dalam mencerdaskan kehidupan.

Menghayati makna pahlawan tanpa tanda jasa hymne guru mengingatkan kita untuk selalu menghormati dan menghargai jasa guru yang telah memberikan ilmu dan teladan hidup.

Menurut Aiman (2022) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Kelola: Journal of Islamic Education Management Oktober 2024, Vol. 9 No. 2, guru merupakan pewaris nilai dan agen dalam menanamkan nilai moral.

Menurut Ahmad Munawir (2019) masih dari sumber yang sama, peran guru tidak hanya sekedar membuat aturan agar siswa dapat patuh tapi guru perlu menerapkan pendekatan yang efektif agar terjadi internalisasi moral pada tiap siswa.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang sejarah hingga makna lagu pahlawan tanpa tanda jasa hymne guru, Kamis (11/9/2025).

Sartono: Sosok di Balik Melodi Abadi

Mengutip kajian yang dipublikasikan di BATARIRUPA: Jurnal Pendidikan Seni Volume III, Nomor 2, Oktober 2023, lagu Hymne Guru atau Pahlawan Tanpa Tanda Jasa diciptakan oleh Sartono. Lagu tersebut dicipta sebagai upaya untuk menghargai para guru karena dinilai sangat berjasa untuk pendidikan di Indonesia.

Sartono pencipta lagu legendaris "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" adalah seorang guru seni musik yang belajar secara otodidak. Meskipun tidak menempuh pendidikan formal di bidang musik, ia dikenal memiliki kemampuan yang luar biasa.

Pada tahun 1978, Sartono bahkan tercatat sebagai satu-satunya guru musik di Madiun yang mampu membaca dan menulis not balok, sebuah keterampilan yang jarang dimiliki pada masa itu. Hal ini menjadi bukti ketekunannya dalam menguasai seni musik dengan penuh dedikasi.

Kisah lahirnya Hymne Guru berawal pada tahun 1980, ketika Sartono masih berstatus sebagai guru honorer di SMP Katolik Santo Bernardus, Madiun. Ia mengikuti lomba cipta lagu pendidikan yang digelar Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Dengan penuh semangat, ia menciptakan sebuah karya yang mengangkat peran guru sebagai teladan dan pembimbing generasi bangsa.

Menariknya, demi mengirimkan karyanya ke panitia lomba, Sartono rela menjual jas kesayangannya untuk biaya ongkos kirim, sebuah pengorbanan yang menggambarkan tekad kuatnya agar lagu tersebut dapat dikenal luas.

Pengorbanan itu tidak sia-sia. Lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" kemudian menjadi karya monumental yang hingga kini dinyanyikan di berbagai acara resmi pendidikan di Indonesia.

Liriknya yang menyebut guru sebagai "pelita dalam kegelapan" dan "embun penyejuk" berhasil menyentuh hati banyak orang, menggambarkan peran guru sebagai sosok yang tanpa pamrih mendidik generasi muda.

Walaupun sempat mengalami beberapa perubahan pada bait-baitnya, esensi lagu ini tetap abadi, guru adalah pahlawan sejati yang berjasa besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perjalanan 'Hymne Guru' Menjadi Lagu Wajib Nasional

Lagu "Hymne Guru" diciptakan Sartono untuk mengikuti lomba cipta lagu tentang pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional tahun 1980. Karyanya berhasil memenangkan sayembara tersebut yang mengalahkan peserta lain dengan pesan dan melodi yang kuat.

Atas kemenangannya, lagu ciptaan Sartono ini kemudian ditetapkan oleh pemerintah sebagai lagu wajib nasional pada tahun yang sama. Pengakuan ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi Sartono, tetapi juga menjadikannya bagian integral dari identitas pendidikan Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi, Sartono menerima hadiah uang senilai Rp750 ribu dan kesempatan untuk studi banding ke Jepang bersama guru teladan lainnya. "Hymne Guru" kini secara rutin dinyanyikan dalam peringatan Hari Guru Nasional setiap 25 November, bertepatan dengan hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Mengutip buku berjudul Bank Soal Seni Budaya dan Prakarya SD/MI Kelas 4,5,6 (2022) oleh Uly Amalia, dkk., lagu wajib nasional wajib diajarkan di sekolah. Tujuannya adalah untuk menghidupkan dan menanamkan rasa kebangsaan, persatuan, persaudaraan, dan memupuk semangat proklamasi. Sebagian besar syair lagu nasional berisi tentang semangat berjuang dan persatuan.

Makna dan Evolusi Lirik 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'

"Hymne Guru" merupakan bentuk penghormatan abadi kepada guru yang sering disebut sebagai "pahlawan tanpa tanda jasa". Liriknya menggambarkan peran guru sebagai "pelita dalam kegelapan" dan "embun penyejuk dalam kehausan", yang mengajar dengan ikhlas dan rela berkorban tanpa mengharapkan imbalan.

Pada awalnya, lirik lagu ini diakhiri dengan frasa "Tanpa tanda jasa". Frasa ini sangat ikonik dan melekat kuat dalam persepsi masyarakat mengenai pengabdian seorang guru.

Namun, lirik tersebut kemudian mengalami perubahan menjadi "Pembangun insan cendekia". Perubahan ini dilakukan berdasarkan Surat Edaran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Nomor 447/UM/PB/XIX/2007 yang dikeluarkan pada 27 November 2007.

Alasan di balik perubahan lirik ini adalah karena frasa "Tanpa tanda jasa" dianggap memberi kesan bahwa profesi guru kurang penting. Padahal, peran guru sangat besar dalam membentuk generasi penerus bangsa. Meskipun ada perubahan lirik resmi, frasa "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" tetap sangat melekat dan sering digunakan untuk menggambarkan kemuliaan profesi guru.

Hymne Guru adalah lagu yang sangat umum dinyanyikan saat Hari Guru Nasional. Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Bastrindo, Volume 2, Nomor 2, Desember 2021, Hari Guru merupakan sebuah momentum saat para guru diberi amanah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan tinggi.

Q & A Seputar Topik

Apa yang dimaksud dengan lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Hymne Guru?

Lagu Hymne Guru adalah karya Sartono yang memuji peran guru sebagai pahlawan tanpa pamrih. Liriknya menggambarkan guru sebagai penerang dalam kegelapan dan teladan bagi murid.

Kapan lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Hymne Guru pertama kali diciptakan?

Lagu ini diciptakan oleh Sartono pada tahun 1980 untuk lomba cipta lagu pendidikan yang diadakan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional.

Mengapa guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam lagu ini?

Guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa karena mereka mengabdikan diri untuk mendidik generasi penerus tanpa mengharapkan imbalan besar, namun jasanya sangat berpengaruh bagi masa depan bangsa.

Kapan lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Hymne Guru biasanya dinyanyikan?

Lagu ini biasanya dinyanyikan pada upacara Hari Guru Nasional, peringatan Hari Pendidikan Nasional, dan acara-acara resmi di lingkungan pendidikan.

Apa makna penting lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Hymne Guru bagi masyarakat?

Lagu ini menjadi simbol penghargaan dan rasa hormat kepada guru, mengingatkan masyarakat akan jasa mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|