Ular Kobra vs Piton, Mana yang Lebih Bahaya saat Masuk Lingkungan Rumah?

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Kejadian ditemukannya ular di lingkungan rumah bukan hal langka di Indonesia. Hewan melata ini kerap kali muncul, terutama saat musim hujan atau ketika habitatnya terusik. Dua jenis ular yang paling menakutkan saat ini adalah kobra berbisa dan piton berukuran besar.

Keduanya memiliki reputasi mengerikan di mana kobra dengan bisanya yang mampu membuat manusia tewas seketika dan piton dengan lilitan kuat dan ukuran tubuh yang bisa mencapai belasan meter. Tapi saat salah satunya masuk rumah, mana sebenarnya yang paling berbahaya bagi manusia?

Untuk menjawab hal ini, Liputan6 akan mengupasnya untuk Anda sebagai bentuk antisipasi. Simak informasi selengkapnya berikut, dirangkum untuk Anda, Jumat (12/9).

Ular Kobra Punya Neurotoksin Mematikan yang Jadi Ancaman Manusia

Dikutip dari situs Live Science, ular kobra, terutama jenis King Cobra (Ophiophagus hannah), dikenal sebagai ular berbisa terpanjang di dunia. Racunnya mengandung neurotoksin kuat yang bisa menyebabkan kelumpuhan, gagal napas, hingga kematian hanya dalam waktu 30 menit setelah gigitan.

Satu gigitan dari king kobra bisa menyuntikkan 7 ml bisa, cukup untuk membunuh manusia dewasa bahkan gajah. Selain menggigit, beberapa spesies juga bisa menyemprotkan bisa ke arah mata dan bisa langsung menyebabkan kebutaan.

Karakter kobra yang agresif saat merasa terancam, ditambah kemampuannya bergerak cepat (hingga 19 km/jam), menjadikannya sangat berbahaya bila masuk rumah, apalagi di area sempit atau tertutup.

Piton Besar Bisa Jadi Ancaman Karena Serangannya yang Cepat dan Lilitan Mematikan

Berbeda dari kobra, piton tidak berbisa. Namun ancamannya tak kalah serius. Ular ini membunuh dengan cara membelit tubuh mangsanya hingga kehabisan napas dan menghancurkan tulang belulang. Beberapa jenis seperti reticulated python bahkan bisa tumbuh hingga 7,7 meter, lebih panjang dari mobil.

Piton dikenal sebagai pemburu penyergap (ambush predator) dan sangat mengandalkan kamuflase. Mereka jarang bergerak cepat (kecepatan maksimal hanya 1,6 km/jam), tetapi sangat kuat dan bisa menyerang secara tiba-tiba dari semak atau lubang.

Menurut data USGS Amerika, meskipun kasus kematian akibat piton sangat jarang, terdapat laporan bahwa piton besar pernah memangsa manusia, terutama di wilayah pedesaan Asia Tenggara.

Mengapa Kehadiran Ular Kobra di Rumah Bisa Jadi Situasi Darurat?

Kobra cenderung masuk ke lingkungan rumah saat habitat aslinya terganggu atau untuk mencari mangsa seperti tikus. Ini menjadikan area rumah dengan tumpukan barang, gudang, atau dapur yang kotor sebagai tempat potensial bagi kobra bersembunyi.

Yang membuat kobra berbahaya adalah reaksinya yang cepat dan defensif. Seekor kobra bisa menyerang hanya karena merasa terancam oleh gerakan manusia, dan karena bisa disuntikkan langsung ke aliran darah, korban bisa tewas dalam hitungan menit.

Di Indonesia, Naja sputatrix (ular kobra Jawa) adalah salah satu spesies yang sering muncul di lingkungan rumah dan bisa sangat berbahaya terutama bagi anak-anak atau hewan peliharaan.

Piton Bisa Menyergap Tanpa Peringatan

Piton jarang ditemukan di dalam rumah, tapi sering masuk ke halaman, kandang ayam, atau bak mandi terbuka saat mencari mangsa. Bahayanya bukan dari kecepatannya, tapi dari diam-diamnya.

Dalam banyak kasus di Indonesia, piton ditemukan membelit hewan ternak atau bahkan menyeret mangsa ke lubang atau saluran air. Jika ukurannya cukup besar, risiko bagi manusia meningkat, terutama bagi anak kecil atau orang yang tertidur di lantai.

Walau tak berbisa, kematian karena piton tetap bisa terjadi, terutama jika korban tidak bisa melepaskan diri dari lilitan dalam waktu cepat.

Ular Mana yang Lebih Berbahaya untuk Manusia?

Menurut RekoForest dan USGS, kobra lebih berbahaya dalam konteks rumah, karena kecepatan, agresivitas, dan efek langsung racunnya. Piton lebih mengandalkan kekuatan fisik dan menyerang hanya saat benar-benar yakin bisa mengatasi mangsanya.

Namun, piton bisa lebih mematikan dalam situasi tak terduga, karena korban biasanya tidak menyadari kehadiran ular ini sebelum terlambat. Terutama jika piton besar berada di ruang gelap atau tertutup.

Jadi, dari segi resiko langsung dan cepat, kobra adalah ancaman yang lebih besar. Tetapi dari sisi ancaman tersembunyi dan kekuatan fisik, piton bisa jauh lebih fatal jika tidak segera ditangani.

Strategi Ampuh Mencegah Ular Masuk Rumah dan Menghadapinya dengan Aman

Mencegah ular masuk rumah bukan hanya soal keberuntungan. Ini bisa dilakukan dengan langkah sistematis:

  • Tutup semua celah rumah, seperti lubang ventilasi, retakan dinding, atau saluran air tanpa saringan.
  • Bersihkan pekarangan dari tumpukan kayu, sampah, dan semak tinggi.
  • Pelihara hewan pengusir ular, seperti kucing atau ayam.
  • Gunakan lampu penerangan malam hari di sekitar rumah, terutama di area rawan seperti kandang atau gudang.
  • Segera hubungi petugas Damkar atau pawang ular, jika menemukan ular – jangan coba menangkap sendiri.
  • Jika tergigit kobra, jangan hisap bisa, melainkan ikat area di atas luka gigitan dan segera cari pertolongan medis. Sementara bila melihat piton besar, jangan dekati dan hindari area tersebut hingga bantuan datang.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (People Also Ask – Google)

1. Apakah ular piton bisa membunuh manusia?

Ya, meski tidak berbisa, piton besar bisa membunuh dengan lilitan kuat hingga menyebabkan kehabisan napas.

2. Apa yang harus dilakukan jika melihat ular kobra di rumah?

Jangan dekati. Kunci ruangan, amankan penghuni rumah, dan segera hubungi petugas yang berwenang.

3. Mana yang lebih berbahaya: kobra atau piton?

Kobra lebih berbahaya secara langsung karena bisa berbisa. Piton lebih berbahaya dalam sergapan dan kekuatan fisik.

4. Apakah ular kobra selalu menyerang manusia?

Tidak. Kobra biasanya menyerang hanya saat merasa terancam atau terpojok.

5. Bagaimana cara mencegah ular masuk rumah?

Bersihkan pekarangan, tutup celah rumah, dan hindari tumpukan barang atau makanan hewan terbuka.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|